Dalam proses ini, kita harus berhenti menggunakan standar eksternal untuk mengukur diri sendiri atau orang lain. Setiap individu memiliki definisi "independen" dan "mapan" yang berbeda, sesuai dengan nilai hidup dan prioritas masing-masing.
Yang paling penting adalah bagaimana kita melihat potensi diri sendiri dan pasangan.
Apakah kita siap bertumbuh bersama?
Apakah kita bisa mendukung satu sama lain dalam segala kondisi?
Karena pada akhirnya, kehidupan ini bukan tentang siapa yang lebih cepat mencapai garis akhir, tetapi tentang siapa yang mau berjalan bersama kita, melalui segala proses, tantangan, dan kebahagiaan yang ada di dalamnya.
Jadi, berhenti membandingkan diri dengan standar orang lain. Temukan versi terbaik diri Anda, dan percayalah bahwa pasangan yang sejalan akan hadir di waktu yang tepat. Karena hubungan terbaik adalah hubungan yang saling menghargai, saling memahami, dan tumbuh bersama-sama.
Referensi
- Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-Determination Theory. Psychological Inquiry.
- Thibaut, J. W., & Kelley, H. H. (1959). The Social Psychology of Groups.
- APA. (2019). Men, Masculinity, and Mental Health. American Psychological Association.
- OECD. (2022). Gender Equality in Education and Work.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H