Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengulik Fenomena "Perbungkusan" di Kalangan Anak Muda

15 Januari 2022   03:13 Diperbarui: 17 Maret 2022   16:27 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Photo by MART PRODUCTION from Pexels)

Mereka yang telah memiliki kekasih dan melakukan hook up pada umumnya disebabkan oleh pertengkaran hebat di dalam hubungannya atau hanya karena merasa needs-nya yang tidak terpenuhi. Saya pikir apapun alasannya tetap begitu sangat cerobah dan gegabah.

Secara singkat mereka mengatakan bahwa hubungan tersebut di mulai dari melihat wanita-wanita di klub, mendekati salah satu wanita dengan sebuah minuman, berbincang tipis-tipis, dan berujung pada ajakkan untuk menginap bersama.

Saat saya bertanya apakah mereka tidak takut akan bahaya yang mengintai kesehatannya setelah melakukan hubungan seperti hook up, mereka dengan percaya diri mengatakan tidak akan mungkin terjadi karena telah menggunakan pengaman.

Lagi-lagi, saya berpikir bahwa banyak masyarakat belum sadar akan apa itu kesehatan sesungguhnya. Kesehatan yang saya maksud tidak hanya seputar kesehatan fisik namun juga kesehatan psikologis dari individu terkait.

Mereka yang terlibat dalam hook up mungkin bisa saja "terhindar" dari infeksi menular seksual (IMS) karena telah menggunakan pengaman.

Namun apakah mereka dapat memastikan bahwa dirinya dapat terhindar dari dampak psikologis setelah melakukan hubungan seperti itu?

American Psychological Association pernah mempublikasikan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa sebanyak 1.468 mahasiswa sarjana melaporkan berbagai konsekuensi negatif dari budaya seks bebas seperti hook up, diantaranya 27.1% merasa malu, 24.7% melaporkan kesulitan emosional, 20.8% mengalami kehilangan harga diri, dan 10% melaporkan mengalami kegagalan dalam hubungannya dengan kekasihnya.

Selain itu, seorang penulis dan juga Professor Emerita of Psychological and Brain Sciences di University of Massachusetts Amherst, Whitbourne melalui penelitiannya mengatakan bahwa individu yang melakukan lebih banyak hubungan seksual secara bebas memiliki tekanan psikologis yang lebih besar dengan tingkat harga diri, kepuasan hidup, dan kebahagiaan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan seks bebas.

Individu yang mencari peluang untuk melakukan seks bebas seperti hook up terutama mereka yang melakukannya di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, mungkin meberikan isyarat bahwa individu tersebut sedang berjuang melawan perasaan kesepian, depresi, dan kecemasan sosial yang terus-menerus yang mereka harapkan dapat dihilangkan atau dikurangi melalui pertemuan singkat yang memberi mereka kesempatan sesaat.

Namun nyatanya cara yang mereka lakukan justru memunculkan masalah psikologis yang baru dalam dirinya. Ketika dihadapkan sebuah permasalahan, seburuk apapun itu baiknya di hadapkan dengan penuh percaya diri dan tanggung jawab.

Berikut adalah dampak psikologis yang disebebkan oleh hook up:

1. Merasa Bersalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun