Mohon tunggu...
Cindy Amelia Putri
Cindy Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

life is simple but not easy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengulik Tentang Model Pembelajaran Inkuiri

29 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 29 Mei 2024   16:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shaylee Gist: Pinterest

A. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

     Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris "inquiry" yang secara harfiah memiliki arti pertanyaan, pemeriksaan, penyelidikan. Di jelaskan bahwa inkuiri ini adalah the proscess of infestigating a problem (proses penyelidikan masalah). Sedangkan inquiry diartikan secara terminologi memiliki arti proses berpikir kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan.

      Model pembelajaran inkuiri sudah ada sejak lama dan terus berkembang. Sejarahnya dapat dilihat kembali filsuf-filsuf yang berfokus pada program pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dan pemecahan masalah pada abad ke-20. Model ini kemudian berkembang seiring dengan kemajuan penelitian dan praktik pendidikan.

     John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika Serikat, berkontribusi pada pengembangan model pembelajaran inkuiri, dia berpendapat bahwasannya siswa diharuskan terlibat dengan aktif dalam proses penelitian dan eksplorasi saat mereka belajar. Jerome Bruner mengatakan bahwa pembelajaran inkuiri terdiri dari tiga tahap pertanyaan, penyelidikan, dan penyimpulan. Dia juga percaya bahwa siswa harus aktif dan konstruktif dalam belajar. Sementara Carl Rogers mengatakan bahwa guru harus membantu siswa mengeksplorasi minat dan keinginan mereka.

     Konsep utama dari model pembelajaran inkuiri adalah bahwa siswa belajar melalui proses penelitian dan pencarian aktif. Mereka dapat merumuskan hipotesis, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, dan kemudian membuat kesimpulan berdasarkan apa yang mereka temukan.

     Model pembelajaran inkuiri dianggap penting guna mempersiapkan siswa untuk menghadapi masalah atau tantangan dunia nyata. Model ini sering dikaitkan dengan ilmu pengetahuan alam dan penelitian sains, di mana siswa dituntut untuk mengamati fenomena alam, membuat pertanyaan, dan merancang eksperimen untuk menemukan jawaban. Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bagian dari pendekatan pembelajaran heuristik . Pembelajaran inkuiri ini, bukan hanya mengharuskan peserta didik dalam memahami apa yang mereka pelajari, tetapi juga dituntut untuk memaksimalkan potensi mereka.

     Pembelajaran inkuiri merupakan metode pembelajaran yang memaksimalkan kemampuan peserta didik guna mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) menggunakan cara yang sistematis, kritis, dan analitis sehingga peserta didik bisa menyimpulkan mandiri penemuan mereka dengan penuh percaya diri. Di dalam proses pembelajaran inkuiri, siswa memiliki kesempatan untuk mengalami pengalaman belajar yang nyata dan aktif, yang membantu mereka melatih cara mengatasi permasalahan dan membuat suatu keputusan. 

Strategi ini membiasakan siswa dalam antusias bertanya dan menemukan pengetahuan sendiri. Daripada model pembelajaran yang lainnya inkuiri membutuhkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dalam penerapannya. Siswa harus antusias di dalam pembelajaran. Dikarenakan dalam pendekatan ini, siswa tidak hanya diharuskan untuk mengajukan pertanyaan tetapi juga siswa berhak untuk menjawab pertanyaan atau mengatasi masalah yang muncul dalam pelajaran.

     Pembelajaran inkuiri memfokuskan pada metode menggali dan mendapatkan. Materi pelajaran tidak disampaikan dengan langsung kepada siswa. Lebih lanjut di dalam strategi ini, tugas siswa menggali serta mendapatkan sendiri materi pelajaran dan guru bertindak menjadi penyedia dan pembimbing belajar siswa. 

Pembelajaran inkuiri adalah serangkaian aktivitas pembelajaran yang memfokuskan kepada proses berpikir kritis dan analisis guna menemukan solusi sendiri untuk suatu permasalahan. Proses berpikir biasanya dilakukan ketika tanya jawab antara pendidik dan siswa. Strategi pembelajaran inkuiri adalah metode pendidikan yang berfokus pada siswa.

B. Ciri-Ciri Dan Karakteristik Pembelajaran Inkuiri

Ciri- ciri Pembelajaran Inkuiri

  • Menekankan upaya pencarian dan penemuan siswa. Artinya, dalam pembelajaran inkuiri, siswa diposisikan sebagai sumber pembelajaran. Selama aktivitas pembelajaran, siswa tidaklah semata-mata berguna menjadi pemeroleh materi pelajaran yang didapatkan melalui pengajaran guru dengan lisan, tetapi juga dituntut untuk dapat mendapatkan hakikat dari materi pelajaran sendiri.
  • Semua aktivitas yang dikerjakan oleh siswa didesain guna membawa siswa untuk menyelidiki dan menemukan sendiri penjelasan atas pertanyaan. sehingga diharapkan dapat menambah kepercayaan diri. Oleh karena itu, dalam pembelajaran inkuiri, guru diposisikan menjadi penyedia dan motivator belajar siswa daripada menjadi satu-satunya sumber pembelajaran. Karena kegiatan pembelajaran umumnya dilaksanakan dengan tanya jawab antara guru dan siswa, kemampuan guru dalam mengimplementasikan metode pertanyaan adalah kuncinya. Untuk mendorong budaya inkuiri di kelas, guru dapat bertindak menjadi konsultan, pembimbing, teman kritis, dan fasilitator. Ia harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mempertimbangkan pengalaman kelompok serta memungkinkan kerja kelompok.

Beberapa Karakteristik utama pembelajaran inkuiri:

  • Pembelajaran inkuiri mengutamakan dan berpusat pada siswa, untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran.
  • Pertanyaan dan penemuan: Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang relevan dan menarik tentang materi yang dipelajari.
  • Pembelajaran inkuiri mengimplikasikan siswa dalam kegiatan pencarian dan penelitian. Metode ini mendorong pemahaman yang lebih mendalam dan penguasaan konsep.
  • Siswa tidaklah hanya mendapatkan pengetahuan dari guru tetapi juga berpartisipasi aktif dalam mencari informasi, menganalisis situasi, dan mengambil tindakan untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan. Mereka juga dapat mengerjakan pengkajian, pengumpulan data, menyelidiki data, dan menciptakan sebuah kesimpulan berdasarkan temuan mereka sendiri.
  • Dalam pembelajaran, siswa biasanya bekerja dalam kelompok atau bekerja sama dengan teman sekelas mereka. Ini meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berbicara.
  • Pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk berpikir kritis, mengidentifikasi hubungan, dan merumuskan argumen berdasarkan bukti. Ini juga mendorong mereka untuk menjadi kreatif dan menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah.
  • Siswa memiliki kesempatan untuk membuat penemuan pribadi dan memperoleh pemahaman yang lebih baik, yang menciptakan pembelajaran lebih relevan dan berarti bagi siswa.
  • Siswa diminta untuk mempertimbangkan hasil penyelidikan mereka, apa yang telah mereka pelajari, dan bagaimana proses tersebut mempengaruhi pemahaman mereka tentang topik tersebut.

C. Jenis Jenis Model Pembelajaran Inkuiri

  • Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry)

Siswa diminta untuk menggunakan panduan yang sudah diberikan oleh guru untuk menemukan ide teori mereka sendiri. Petunjuk yang diberikan berupa pertanyaan membimbing memberikan arahan. Saat siswa melakukan percobaan atau memilih informasi, guru memberikan penjelasan seperlunya. 

Untuk siswa yang belum lumrah dengan model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran inkuiri terbimbing biasanya digunakan. Guru akan memberikan bimbingan pada awalnya, tetapi bimbingan ini akan dikurangi seiring berjalannya waktu. Peranan guru sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran diperlukan dalam model ini. Ini berarti bahwa siswa tidak dibebaskan untuk mencari masalah, menggali informasi yang relevan, dan melakukan analisis sendiri.

  • Inkuiri bebas (Free Inquiry)

Siswa yang telah berpengalaman dalam kegiatan inkuiri dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri ini. Siswa akan diberi kebebasan untuk memilih masalah yang akan diamati, mengumpulkan materi yang diperlukan untuk menganalisisnya, dan menangani permasalahan tersebut. 

Model pembelajaran inkuiri bebas membuat peserta didik lebih peka di dalam proses pencarian masalah dan mendapatkan informasi yang mendukung tentang masalah yang akan dibahas. Namun, jika kondisi kelas tidak terbiasa mencari sendiri pengetahuan, menggunakan model ini akan sulit dan menuntut siswa untuk mempunyai ranah pengetahuan yang tinggi.

  • Inkuiri Modifikasi (Modificated Free Inquiry)

Dalam model pembelajaran inkuiri modifikasi, ada gabungan inkuiri terbimbing dan bebas. Namun, masalah yang dipelajari tetap bergantung pada kurikulum. Siswa dapat memilih dan menentukan permasalahan yang diteliti secara mandiri, tetapi siswa yang belajar dengan metode inkuiri modifikasi lebih suka jika mendapatkan permasalahan dari guru mereka untuk diselesaikan dan tetap mendapatkan bimbingan. Model pembelajaran inkuiri modifikasi dapat digunakan sebagai model pembelajaran untuk kelas yang sudah pernah melakukan inkuiri. Namun, peran guru tetap diperlukan untuk membimbing proses belajar siswa agar mencapai tujuan pembelajaran.

D. Karakteristik Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Inkuiri

  • Karakteristik guru dalam pembelajaran inkuiri
    •  Dalam memberikan pelajaran, guru memberikan pembelajaran yang di fokuskan  pada peserta didik.
    • Guru menggunakan pertanyaan sebagai metode inkuiri yang aktif.
    • Guru memberikan tantangan peserta didik untuk berpikir kritis dan bertanya.
    • Guru mendesak  untuk bertukar pendapat  dan tanya jawab antara siswa .
    • Guru mempersiapkan bermacam taraf dan alur penyelidikan .
    • Guru berperan sebagai  pembimbing dan memberi intruksi sesedikit mungkin.
    • Guru memperlihatkan minat peserta didik guna berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan menemukan ide-ide baru
    • Sebaiknya guru menghindari untuk tampil dan bersikap otoriter.
    • Guru mengoptimalkan kepada bagaimana peserta didik tahu dan apa yang diketahui peserta didik.
    • Guru mampu menanggapi dengan tepat dan benar apa yang peserta didik sampaikan.
    • Guru mampu mengoreksi, memunculkan dan menggunakan pengetahuan awal peserta didik.
  • Karakteristik peserta didik dalam pembelajaran berbasis inkuiri
    • Penalaran induktif digunakan siswa untuk mendapatkan konsep atau keterkaitan berlandaskan pengamatan langsung memanfaatkan  data yang diberikan oleh guru.
    • Menggunakan penalaran induktif dalam mengaitkan hasil dari pengamatan.
    • Bukti yang telah didapat kemudian dibuat keputusan, penjelasan, dan menjamin kesimpulan berdasarkan bukti.
    • Peserta didik mengoptimalkan dan mengevaluasi hipotesis yang berguna untuk penjelasan fenomena tentatif sebagai fenomena dan panduan untuk pengamatan lebih lanjut atau eksperimen.

E. Tahapan Pembelajaran Inkuiri

  • Merumuskan masalah. Kemampuan yang diperlukan untuk merumuskan masalah berupa pemahaman terhadap masalah, memahami makna masalah, dan merumuskan hipotesis.
  • Mengembangkan hipotesis. Keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan hipotesis adalah mengumpulkan dan mengelompokkan data yang telah didapatkan, melihat dan menguraikan keterkaitan yang ada secara logis, dan menguji hipotesis.
  • Menguji jawaban tentatif. Mengidentifikasi peristiwa yang diperlukan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi dan mengklasifikasikan data adalah kemampuan yang diperlukan.
  • Analisis data terdiri dari menilik adanya hubungan, persamaan dan perbedaan dicatat, membuat kesimpulan, mencari pola dan makna hubungan
  • Membuat kesimpulan dan menerapkan kesimpulan Kesimpulan ini juga digunakan untuk membuat generalisasi.

F. Tujuan Pembelajaran Model Inkuiri

  • Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki dua tujuan utama. Yang pertama adalah untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan intelektualnya dan keterampilan berpikir mereka dengan mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban yang didasarkan pada rasa ingin tahu.
  • Tujuan pembelajaran dalam metode inkuiri ini mencakup sejumlah hal antara lain: mengoptimalkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membangun kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan secara tersusun, terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwasannya belajar itu merupakan suatu kebutuhan, memperoleh hasil belajar yang tinggi, dan melatih siswa dalam membicarakan ide-idenya, terutama di dalam menulis sebuah artikel ilmiah dan untuk mengembangkan karakter siswa.
  • Pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka dan merupakan bagian dari proses pembentukan mental selain untuk mengembangkan kemampuan intelektual. Siswa tidak hanya diharuskan memahami materi pelajaran saja tetapi juga bagaimana siswa dapat menggunakan kemampuan yang dimiliki.

G. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri

  • Kelebihan
    • Dianggap sebagai strategi pembelajaran yang lebih bermakna, karena memfokuskan kepada peningkatan aspek kognitif, afektif, psikomotorik yang dilakukan secara seimbang.
    • Siswa diberikan ruang yang bebas dalam belajar sesuai dengan kemampuan siswa.
    • Model pembelajaran yang dipandang cocok dengan psikologi modern yang di mana belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
    • Peserta didik dapat menerima sebuah ilmu pengetahuan secara personal atau mandiri sehingga dapat mengerti mengenai apa yang dipelajari dan tertanam di dalam pemikirannya.
  • Kekurangan
    • Apabila metode inkuiri diterapkan dalam metode pembelajaran, maka akan sulit untuk mengawasi aktivitas dan keberhasilan siswa.
    • Metode ini tidak mudah untuk merancangkan pembelajaran disebabkan terhambat oleh pandangan atau budaya belajar siswa yang di mana guru sebagai pusat utama pembelajaran.
    • Implementasi metode ini terkadang membutuhkan durasi yang lama dalam implementasinya, yang mengakibatkan bagi guru mengalami kesulitan dalam menepatkan dengan waktu yang telah ditetapkan.
    • Selama tolak ukur keberhasilan belajar dilihat dari kemampuan siswa menguasai materi dengan baik atau buruk, maka guru akan sulit dalam mengimplementasikan karena tidak semua siswa mampu menguasai materi pelajaran.

Kesimpulan

Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang memaksimalkan peserta didik guna mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, analitis yang akhirnya peserta didik dapat menyimpulkan sendiri penemuannya dengan percaya diri, pembelajaran ini dapat memberi kesempatan kepada peserta didik mempunyai pengalaman belajar yang aktif dan mendorong untuk menggunakan potensi yang ada di dalam dirinya dan merupakan model pembelajaran yang berfokus kepada siswa. Pembelajaran ini tentunya selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan yang tentunya harus di perhatikan oleh guru ketika ingin mengimplementasikannya di dalam pembelajaran.

Daftar Pustaka

Asep, dkk. Strategi Pembelajaran. Banten: PT. Sada Kurnia Pustaka. 2023.

Luhadisi, " Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bermakna. " Jurnal Al- Ta'dib. 7 (2). 2014.

Wahyuni, Eka dkk. Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran. Padang: CV. Gita Lentera. 2023.

Auvisena, Arlinta Ulfa dkk. Model-Model Pembelajaran di Era Merdeka Belajar. Semarang: Cahya Ghani Recovery. 2023.

Ali, Enjang Yusup , Yudha M Saputa. Perencanaan Pembelajaran di SD. Bandung: Indonesia Emas Group. 2023.

Sukmawati, Aprillia, Fina Nurul Aini, Moh. Fikri Zulfikar. "Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Penerapan Model Pembelajaran dalam Bahasa Indonesia". Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Serta Pembelajarannya. 2 (2). 2023.

Ashyar, Beni. "Kajian Analisis Model Pembelajaran Inkuiri--Infusi untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa." Jurnal Focus ACTion Of Research Mathematic. 6 (1). 2023.

Kusmaryono, Heru, Rohis Setiyawati. "Penerapan Inquiry Based Learning Untuk Mengetahui Respon Belajar Siswa Pada Materi Konsep Dan Pengelolaan Koperasi". Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan 8 (2). 2013.

Burhanuddin. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta Didik. 6 (2). 2017.

Anggraeni, Kiky Chandra Silvia. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Keterampilan Sosial. Lamongan: Nawa Litera Publishing. 2022.

Aprilya, Anngia Prajnaparamita. Penggunaan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran. Malang, Ahlimedia Press. 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun