" Hahaha, jadi gimana raaa??" Tanya Theo sekali lagi sambil menahan gemas.
" Ya ngga ada alasan aku untuk nolak kan kak..." Ucap Aera yang terdengar malu-malu.Â
"Yes! Terima kasih Aeraku, janji ya tunggu aku, setelah aku pulang nanti kita harus ketemu"Â
"Iyaa kaak aku tunggu kamu selalu, aku tutup dulu ya kak? Ada tugas yang harus aku selesaikan, kakak semangat disana!" ujar Aera hendak mengakhiri obrolan.
" Iya Ra, makasih ya udah mau jujur sama aku soal perasaan kamu, semangat ngerjain tugasnya, kalau udah selesai kabarin aku oke?"Â
"Oke kak dah" final Aera dan akhirnya ia menutup teleponnya dengan perasaan yang berbunga-bunga.Â
Hubungan Aera dan Theo berjalan indah setelahnya. Mereka sering melakukan panggilan video untuk saling bertukar cerita. Suka duka, tawa dan canda mereka bagi berdua. Sampai pada usia hubungan mereka yang ke 2 bulan, Theo akhirnya bisa pulang ke kampung halaman, menemui keluarga nya dan tentu gadis tercintanya juga, Aera.Â
" Ra kamu dimana sekarang?" Tanya Theo lewat sambungan telepon"
"Aku lagi di Sempi's caffe kak, langsung ketemu disini aja yaa, aku Shareloc nanti" jawab Aera dengan antusias.
" Oke sayang, tunggu yaa" ucap Theo, ia memutus sambungan teleponnya dan langsung menancap gas ke lokasi yang tadi Aera sebutkan.
Hari yang cerah untuk mendukung suasana hati manusia yang sedang berbunga. Pernah kalian bayangkan cinta pertama kalian berjalan seindah ini? Sungguh rasa yang luar biasa kan? Aera, seorang gadis manis yang baru merasakan cinta pertama kalinya itu, duduk sambil meminum latte untuk membunuh waktu. Ia menunggu kasihnya yang datang sebentar lagi katanya. Perjumpaan pertama mereka setelah kurang lebih dua bulan menjalin asmara jarak jauh. Selang beberapa waktu, lonceng cafe tempat Aera menunggu itu berbunyi menandakan bahwa ada pelanggan lagi, Aera spontan melihat ke arah pintu, jantungnya berdetak lebih cepat kali ini, senyum yang biasanya ia lihat lewat handphone kini ia lihat langsung. Lebih manis dan indah sampai membuat senyum Aera ikut mengembang. Laki-laki kasihnya itu melangkah semakin dekat kearahnya dengan senyum yang kian lebar.Â