Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Berduka Luka

4 September 2023   00:06 Diperbarui: 8 September 2023   20:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sadar bahwa tak ada satupun yang dapat menyelamatkan Dru.

Sama seperti halnya saat kita bertemu binatang buas. Pura-pura mati saja, mungkin kau tidak jauh lebih baik tapi setidaknya hari matimu bukan saat itu.

Siang itu Dru berjalan dengan gagahnya.

Dru percaya bahwa hidup akan jauh lebih baik dengan segala doa terbaik yang tak pernah berhenti dipanjatkan.

Namun apa boleh buat.

Semesta tak juga mendukung.

Dru yang terbiasa dipanggil tolol dari mulut yang tidak bertanggung jawab. Telah cukup membuat Dru sedikit bergeser dari waras menjadi naas.

Mestinya Dru tutup kuping erat saat itu.

Nyatanya ketololan telah merasuki darah Dru.

Sehingga apapun yang Dru lakukan, selalu menjadi hal yang tolol.

Di mata Dru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun