Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Berduka Luka

4 September 2023   00:06 Diperbarui: 8 September 2023   20:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dru ternganga.

Sebentar dia perhatikan pojok caf itu. Diambilnya tangan Metta lalu diseretnya menjauh dari meja tengah itu.

Dengan sedikit susah payah, Dru ambilkan secangkir kopi panas tanpa gula, sepiring kecil tahu goreng dan tak lupa tissue untuk bersihkan luka di kening Metta.

Dru tahu, Metta sedang tidak baik-baik saja. Percuma juga untuk tanya ada apa dengan Metta hari itu.

Dipeluknya Metta dengan erat.

Tidak Dru tepuk namun dibisikan sedikit kata ke kuping Metta.

"Kamu baik denganku Met. Diamlah dulu hingga kau yakin bahwa mulutmu akan bercerita banyak tentang hati dan lukamu"

Ada rasa pedih yang juga Dru rasakan.

Saat sepanjang waktu Dru habiskan waktu hanya untuk menghindar dari isak tangis.

Saat Dru pernah putus harapan karena Dru tahu jika Bram tak mungkin memilih Dru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun