Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hampir Saja Mati

18 Februari 2023   21:53 Diperbarui: 12 April 2023   14:43 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Senja. (Ilustrasi foto: Kompas/Heru Sri Kumoro)

Lampu kamar mandi hidup dengan sangat terang. Aku yakin Dru di sana. Entah hanya untuk cuci muka atau mungkin sedang mencuci perasaannya untuk Bram.

Akan kutunggu Dru di sini. Kusiapkan bantal dan guling kesayangan Dru. Jam masih menunjukkan pukul 3 pagi. Cukup sepertinya untuk Dru melepas lelah sebelum besok dia harus kembali menelan pil pahit melihat muka Bram di hadapannya tanpa bisa berbuat apa-apa.

Kok sepi?

Dru itu sedang apa ya? Tidak ada suara air yang bertabrakan satu sama lain.

Dru mati. Dru mati

Tolong!

Dru mati. Siapa yang bisa aku panggil hatinya.

Oh Tuhan. Jangan biarkan Dru mati. Aku sayang Dru. Bantu aku untuk bisa membuat Dru bahagia dengan pilihan hidupnya.

Hatiku tidak karuan. Sungguh hancur melihat Dru tergelatak di sudut kamar mandi.

Kering. Badan Dru kering. Artinya Dru belum melakukan aktivitas apapun di sini.

Tenang. Aku akan mendekat sebentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun