Lampu kamar mandi hidup dengan sangat terang. Aku yakin Dru di sana. Entah hanya untuk cuci muka atau mungkin sedang mencuci perasaannya untuk Bram.
Akan kutunggu Dru di sini. Kusiapkan bantal dan guling kesayangan Dru. Jam masih menunjukkan pukul 3 pagi. Cukup sepertinya untuk Dru melepas lelah sebelum besok dia harus kembali menelan pil pahit melihat muka Bram di hadapannya tanpa bisa berbuat apa-apa.
Kok sepi?
Dru itu sedang apa ya? Tidak ada suara air yang bertabrakan satu sama lain.
Dru mati. Dru mati
Tolong!
Dru mati. Siapa yang bisa aku panggil hatinya.
Oh Tuhan. Jangan biarkan Dru mati. Aku sayang Dru. Bantu aku untuk bisa membuat Dru bahagia dengan pilihan hidupnya.
Hatiku tidak karuan. Sungguh hancur melihat Dru tergelatak di sudut kamar mandi.
Kering. Badan Dru kering. Artinya Dru belum melakukan aktivitas apapun di sini.
Tenang. Aku akan mendekat sebentar.