Sini aku kasih tau ya Ndul, kamu itu belum terikat. Kamu bebas melakukan apa saja. Siapapun belum bisa mengatur kamu.
" Iya jangan kayak kamu yah, apa-apa diatur jadi kaya mumi"
"Hush, manut itu kan dapat pahala Ndul, mungkin cara Tuhan untuk kasih tiket aku ke surga ya seperti ini, kalo aku berkeluh kesah, wajar lah Ndul, kan aku manusia, punya hati, punya rasa dan punya keinginan juga"
"Lah terus kamu kenapa suka nangis kalo kamu rasa itu pahala"
"Kan aku manusia, masa nda boleh nangis"
"Ya tandanya kamu ga bahagia, la itu kamu nangis kalo cerita"
Berisik nih si Ndul, mancing aja hobinya. Ntar kalo pintu air longsor berabe lo Ndul.
Aku tinggalkan Ndul sebentar, aku ko jadi bingung, dia yang punya masalah ko aku ya mikir.
Aku putuskan untuk mencari tempat yang tidak diketahui Ndul, aku butuh sendiri. Kali ini Ndul ga normal, ga bisa diajak cerita apalagi diminta saran.
Aku buka layar kecilku, sambil menunggu pesanan "pasangan setiaku" aku mulai menuangkan episode cerita yang tadi sudah di take.
Take 1
Sebuah Kisah Klasik Bukan Masa Depan