Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wahai Ayah, Wahai Ibu, Anak Itu Peniru!

10 Juli 2020   18:50 Diperbarui: 10 Juli 2020   18:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh iya, kalau ibunya cerewet kira-kira anaknya akan cerewet tidak ya? Atau kalau misalnya ayah sering berkata kasar, kira-kira anak akan ikut berkata-kata kasar tidak?

Satu lagi, pengalaman menarik yang pernah saya alami. Beruntunglah kita hidup hampir setengah abad. Banyak yang telah kita lihat. Banyak yang telah diamati.

Ceritanya, dahulu ketika belum pindah di tempat tinggal yang sekarang. Saya kebetulan bertetangga dengan keluarga pemarah.

Bila si ayah marah, biasanya terdengar teriakan-teriakan dan umpatan kasar dari mulutnya. Tak hanya itu, si ibu juga ternyata membalas tak kalah sengit. Sahut menyahut seperti burung berkicau bersahut-sahutan.

Demikianlah waktu berjalan. Dan setelah pindah rumah, kebetulan bertetangga dengan sang anak dari keluarga tersebut. Anak laki-lakinya yang kini juga telah berkeluarga. Maklum tinggal di komplek, jadi jarak rumah satu ke rumah lainnya sangat dekat.

Persis si ayah. Anak laki-lakinya ketika marah tak bedanya dengan ayahnya. Beruntungnya kali ini si istri hanya diam tak menyahut seperti ibu mertuanya. Jadi pertengkaran hanya berlangsung singkat. Mungkin tak ada perlawanan, pikir saya.

Yang membuat geli, kok bisa sama persis sih, gaya si anak dengan si bapak saat marah. Berarti si anak telah berhasil meniru ayahnya ketika marah.

Kalau yakin anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtua mereka, maka hati-hatilah dalam berbuat dan bertindak. Anak adalah peniru sejati orangtua mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun