Seorang anak menyusuri hutan antah berantah
Tersenyum girang penuh gairah
Berbekalkan rentetan doa dan petuah
Dari sang bunda dan para tetua
Hutan yang dipenuhi kerlap kerlip lampu
Udara dingin yang membuat berdiri bulu kuduk
Aneh, sang anak merasa bergairah namun juga malu
Membuatnya hanya terduduk dan termangu
Seorang anak kembali melangkahkan kaki
Menuju danau melempar kail
Alih alih menunggu di tepi
Ia justru lari terbirit birit
Rupanya bukan ikan besar yang didapat
Melainkan tumpukan plastik sampah
Menggunung menyentuh cakrawala
Diujung mata memandang
Seorang anak menyesali kepergiannya
Indah dipandang belum tentu enak dirasa
Iming iming perkotaan tak senyaman di desa
Meski hanya gubuk reot di pinggir sawahÂ
Namun rasanya bak rumah istana nan mewah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H