Mohon tunggu...
Cici Nofia
Cici Nofia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

Mahasiswi Public Relations yang masih gagap namun tetap berusaha tegap menghadapi gelap dunia yang rasanya penuh gelak tawa bak panggung drama. Find me on instagram @cynof09

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Rantau Anak Desa

6 Januari 2022   21:30 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:45 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak menyusuri hutan antah berantah

Tersenyum girang penuh gairah

Berbekalkan rentetan doa dan petuah

Dari sang bunda dan para tetua

Hutan yang dipenuhi kerlap kerlip lampu

Udara dingin yang membuat berdiri bulu kuduk

Aneh, sang anak merasa bergairah namun juga malu

Membuatnya hanya terduduk dan termangu

Seorang anak kembali melangkahkan kaki

Menuju danau melempar kail

Alih alih menunggu di tepi

Ia justru lari terbirit birit

Rupanya bukan ikan besar yang didapat

Melainkan tumpukan plastik sampah

Menggunung menyentuh cakrawala

Diujung mata memandang

Seorang anak menyesali kepergiannya

Indah dipandang belum tentu enak dirasa

Iming iming perkotaan tak senyaman di desa

Meski hanya gubuk reot di pinggir sawah 

Namun rasanya bak rumah istana nan mewah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun