Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia berperilaku etis (Education is the art of making man ethical) Georg Wilhem Friedrich Hegel
Maksud kutipan tersebut jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang saya alami di modul ini adalah ketika seorang pendidik/guru dihadapkan pada situasi dilema etika maupun bujukan moral. Maka dalam pengambilan keputusan yang benar-benar adil dan bertanggung jawab maka sangat perlu bagi guru untuk melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini.
KONEKSI ANTARMATERI
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dapat berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara yakni Pratap Triloka:
Ing ngarso sung tulodho; menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh orang lain. Sebagai pemimpin maka kita menjadi seorang teladan dalam mengambil keputusan.
Ing madya mangun karsa; maksudnya adalah sebagai pelopor atau pemrakarsa artinya bertindak sebagai guru di tengah sebagai pelopor mencetuskan ide-ide kepada muridnya. Sebagai seorang pemimpin, kita dapat mendorong ide-ide baru. Dalam pengambilan keputusan.
Tut wuri handayani; ketika berada di belakang pemimpin memberikan dorongan moral atau arahan dan semangat kerja bagi pengikutnya (murid-muridnya). Sebagai pemimpin, guru mendorong murid agar dapat mengambil keputusan dengan benar.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh pada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Setiap orang pasti memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini dan dianut. Maka nilai-nilai tersebut akan menjiwai, melandasi hasil keputusan yang kita ambil. Bagaimana kita dapat mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip yang kita yakini sehingga hasil keputusan yang diperoleh mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.