Mohon tunggu...
cici framita
cici framita Mohon Tunggu... Human Resources - Enjoy life

Golden road

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-bayang Kerinduan

3 Juni 2021   18:02 Diperbarui: 3 Juni 2021   18:08 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melodi indah...

Menghayutkanku dalam buaian keheningan

Ku bertumpu pada sosok yang kurindu

Suara bayu menerpa dan menghayutkan

Bayang-bayang yang kurindu hilang dalam hamparan

Terdiamku dalam kebisuan malam

Menatap rembulan yang masih bertahan

Dalam rayuan kabut malam yang ingin pulang

Tertitik tetesan embun pagi

Mengajakku untuk bangkit berlari

Meniti lorong-lorong hidup

Namun, kakiku tertahan dan tersandung batu

Hingga tubuhku mendarat di tanah

Sepasang bola mata berkeliaran kesana-kemari

Daun telinga memancangkan antenanya

Dan menangkap sinyal-sinyal buruk

Tersambar kilat hati merasa malu

Bendungan air mata meluap tak tertahankan

Membanjiri lorong-lorong yang telah kulalui

Bertahan dalam genangan

Membuat tubuh semakin menggigil

Senyuman pelangi menawarkan harapan

Genangan air mata telah menyurut

Meninggalkan lumpur celaan

Gerimis luka dating meghampiri

Membasuh lumpur yang masih tersisah

Kuangkat tubuh dan melangkahkan kaki

Kali ini aku berjalan hati-hati

Kutelusuri lagi lorong-lorong itu

Cahaya mentari mendukung dan mengikutiku

Namun sayang....

Awan gelap memaksa dia pulang

Dan aku terus mengayunkan langkah

Suara jangkrik mengiringi derap langkahku

Dan ku tak hiraukan angina malam

Yang bolak-balik merayuku tuk sejenak bergurau dengannya

Kutancapkan tujuan di atas keningku

"Mencari yang kurindukan"

Hingga badai enggan menggoyangkanku

Gemuruh tak sanggup bersuara menghentikanku

Secercah cahaya mengintip di balik dedaunan

Tersenyum manis, yang terpancar dari sinarnya

Langkahku terhenti dan hati terhangatkan

Ini yang aku cari

Dambaan hatiku dan kerinduan jiwaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun