Namun, kakiku tertahan dan tersandung batu
Hingga tubuhku mendarat di tanah
Sepasang bola mata berkeliaran kesana-kemari
Daun telinga memancangkan antenanya
Dan menangkap sinyal-sinyal buruk
Tersambar kilat hati merasa malu
Bendungan air mata meluap tak tertahankan
Membanjiri lorong-lorong yang telah kulalui
Bertahan dalam genangan
Membuat tubuh semakin menggigil
Senyuman pelangi menawarkan harapan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!