Dan karena rasanya yang enak serta harganya yang terjangkau, maka kripik mamah Dedeh bisa habis terjual hanya dalam waktu 1 -- 1.5 jam saja.Â
Selain kemasan eceran, mamah Dedeh juga menerima permintaan kemasan ukuran besar dan sedang untuk reseller. Tapi penjualan dengan sistem reseller ini baru terbatas warga kutapohaci dan juga belum terlalu banyak.
Untuk pemasaran, mamah Dedeh tidak berkenan jika kripiknya dijual dengan cara konsinyasi, karena menurut mamah Dedeh penjualan dengan sistem konsinyasi hanya akan menghambat perputaran dana dan juga produknya. Dengan konsinyasi perputaran produk dan uang bisa mencapai 1 minggu, sedangkan dengan berjualan keliling, produknya bisa habis dalam hitungan jam dan akhirnya modal dan keuntunganpun bisa kembali hari itu juga.
Lalu kami tanyakan tentang pemasaran dengan media online, namun cara ini pun tidak menjadi pilihan dikarenakan keterbatasan mamah Dedeh dalam menggunakan smartphone baik dari segi kemampuan dan juga waktu. Â
Untuk menggeliatkan usaha rumahan warga desa Kutapohaci, kami mengadakan program kerja besar berupa bazar yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi. Bazar ini mendapat respon positif dari para peserta bazar yang tak lain adalah warga desa kutapohaci yang mempunyai usaha rumahan. Â
Mamah Dedeh pun kami libatkan dalam bazar di pekan ke 2. Dan alhamdulillah mendapat perhatian khusus dari ibu Hani Nurhayanti, S.Pd., M.Pd sebagai pengusaha muda karawang sekaligus dosen di STIT RAKEYAN SANTANG Karawang. Â Karena menurut ibu Hani pengusaha kripik sukun baru ada 1 di kabupaten Karawang, jadi peluang mamah Dedeh untuk menjadi pengusaha kripik sukun masih terbuka lebar.
Melihat kendala yang dihadapi oleh mamah Dedeh dan mungkin kendala ini juga dihadapi oleh para pengusaha rumahan di RW lain di desa Kutapohaci ini, maka kami para mahasiswa berinisiatif untuk mengadakan program kerja besar berupa workshop wirausaha dengan tema "Pentingnya S.O.P usaha untuk naik level pemasaran"
Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2021, bertempat di Gedung PGRI Desa Kutapohaci dengan narasumber ibu Hani Nurhayanti, S.Pd., M.Pd. Â Workshop dihadiri oleh hampir 20 pengusaha yang antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir. Workshop di akhiri dengan praktek membuat kemasan yang menarik minat pembeli.
Setelah mengikuti workshop ini, mamah Dedeh semakin terbuka wawasannya tentang pemasaran produknya. Kripik yang biasa dijual diwilayah terbatas ternyata bisa juga dijual sampai keseluruh penjuru tanah air jika tahu caranya dan mau mengikuti prosedurnya. Â
Sekarang, yang perlu ditindaklanjuti adalah bagaimana aparat desa bisa memfasilitasi para pengusaha rumahan ini untuk bisa menjadi UMKM yang tentunya akan ada banyak pelatihan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan para pengusaha ini agar menjadi para pengusaha yang sukses.
Penulis