Mohon tunggu...
Chyntia Rievani Nailah
Chyntia Rievani Nailah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Mahasiswa Universitas Andalas 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Himbauan Mahasiswa Unand: Peduli Sampah dengan Pesan Kreatif Melalui Slogan Inspiratif

2 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Abstrak

 Permasalahan sampah menjadi isu global yang memerlukan perhatian serius, termasuk di lingkungan kampus Universitas Andalas (Unand). Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Artikel ini mengangkat inisiatif untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa Unand terhadap sampah melalui pendekatan kreatif berupa pembuatan slogan inspiratif. Pesan kreatif yang disampaikan dalam bentuk slogan bertujuan tidak hanya untuk memotivasi perubahan perilaku individu, tetapi juga membangun budaya peduli lingkungan secara kolektif. Dengan menggandeng elemen mahasiswa melalui lomba, kampanye, dan media sosial, diharapkan gerakan ini dapat memperkuat peran mahasiswa sebagai pelopor gerakan lingkungan yang berkelanjutan di kampus. Hasil dari pendekatan ini menunjukkan bahwa pesan yang sederhana, namun kreatif, mampu meningkatkan kesadaran dan komitmen mahasiswa terhadap pengelolaan sampah, sekaligus menciptakan dampak positif yang meluas. 

Kata Kunci: Sampah, Mahasiswa Unand, Kepedulian Lingkungan, Pesan Kreatif, Slogan Inspiratif

Latar Belakang

    Masalah sampah menjadi isu serius yang terus mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah setiap tahunnya, dengan 60%-nya berasal dari sampah rumah tangga dan aktivitas harian masyarakat lainnya. Lingkungan kampus, sebagai tempat berkumpulnya ribuan mahasiswa dan tenaga pendidik, turut berkontribusi dalam menghasilkan sampah. Universitas Andalas (Unand) tidak luput dari fenomena ini, mengingat aktivitas akademik dan non-akademik yang padat berpotensi menghasilkan limbah yang cukup besar, baik organik maupun anorganik. Permasalahan ini semakin kompleks dengan rendahnya kesadaran civitas akademika, khususnya mahasiswa, dalam memilah dan mengelola sampah. Sebuah penelitian oleh Nurhadi dan kawan-kawan menunjukkan bahwa tingkat partisipasi mahasiswa dalam program pengelolaan sampah di lingkungan kampus masih tergolong rendah, terutama dalam aspek edukasi dan pengelolaan berbasis partisipasi. Ketidaktahuan tentang dampak buruk dari pengelolaan sampah yang tidak benar menjadi salah satu faktor utama. Kondisi ini mendorong perlunya pendekatan yang lebih inovatif dan mampu menarik perhatian mahasiswa, sehingga tercipta kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab. Pendekatan kreatif melalui pesan inspiratif, seperti slogan, dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap sampah. Menurut Widiastuti dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Kreatif untuk Perubahan Sosial, pesan yang disampaikan secara kreatif lebih mudah diterima dan diingat oleh audiens karena mengandung elemen emosional yang memengaruhi cara berpikir. Slogan yang singkat, menarik, dan mudah diingat memiliki potensi besar untuk memengaruhi pola pikir dan perilaku individu. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk., yang menyimpulkan bahwa slogan inspiratif mampu meningkatkan kesadaran lingkungan hingga 30% pada kelompok mahasiswa. 

   Dalam konteks kampus Unand, gerakan ini dapat dimulai dengan melibatkan mahasiswa secara langsung melalui kompetisi pembuatan slogan, kampanye lingkungan berbasis media sosial, hingga penggunaan slogan tersebut pada fasilitas kampus seperti tempat sampah dan poster edukasi. Melalui langkah ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam membangun budaya peduli lingkungan di kampus. Gerakan peduli sampah melalui pesan kreatif dalam bentuk slogan diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih besar, baik dalam perilaku mahasiswa maupun lingkungan kampus secara keseluruhan. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa Unand dalam mendukung program nasional Indonesia Bersih Sampah 2025.

Tujuan Penelitian 

Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tujuan yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

 1.Meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas Andalas (Unand) terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab melalui pendekatan kreatif 

   Kesadaran mahasiswa terhadap isu sampah sering kali masih rendah karena kurangnya pemahaman mengenai dampak jangka panjang dari pengelolaan sampah yang tidak tepat. Dengan menggunakan pendekatan kreatif seperti slogan, diharapkan mahasiswa lebih tertarik untuk memahami pentingnya tindakan peduli sampah. Pesan kreatif yang dikemas secara menarik dapat mempermudah penyampaian informasi dan meningkatkan keterlibatan emosional mahasiswa terhadap isu ini.

 2. Mengidentifikasi efektivitas pesan kreatif dalam bentuk slogan inspiratif sebagai media kampanye peduli lingkungan di kalangan mahasiswa 

   Pesan dalam bentuk slogan memiliki kelebihan berupa penyampaian yang singkat, jelas, dan mudah diingat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh slogan inspiratif dalam membentuk perilaku peduli lingkungan mahasiswa. Analisis efektivitas ini mencakup respon mahasiswa terhadap pesan,perubahan sikap yang terjadi,serta peningkatan tindakan nyata dalam mengelola sampah. 

3. Menggali partisipasi aktif mahasiswa dalam pembuatan dan penyebaran slogan sebagai upaya membangun budaya peduli lingkungan di lingkungan kampus 

   Keterlibatan langsung mahasiswa dalam proses pembuatan dan penyebaran slogan merupakan strategi untuk menciptakan rasa kepemilikan terhadap gerakan peduli sampah. Dengan melibatkan mahasiswa melalui kompetisi, diskusi, dan media kampanye, penelitian ini ingin melihat bagaimana kolaborasi kreatif dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di kampus. 

4. Mendorong terciptanya budaya kolektif yang berfokus pada pengelolaan sampah berkelanjutan di Universitas Andalas 

   Budaya peduli lingkungan tidak dapat terwujud secara instan, melainkan membutuhkan upaya kolektif yang konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk memulai langkah awal dalam membangun budaya tersebut dengan menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan melalui pesan-pesan kreatif. Budaya kolektif yang tercipta diharapkan menjadi kebiasaan yang berlanjut bahkan setelah mahasiswa lulus. 

5. Memberikan kontribusi nyata terhadap program nasional "Indonesia Bersih Sampah 2025" melalui pendekatan yang dimulai dari lingkungan kampus 

Program nasional "Indonesia Bersih Sampah 2025" membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan menjadikan Universitas Andalas sebagai salah satu pelopor gerakan peduli sampah di lingkungan akademik. Melalui pendekatan berbasis kreativitas dan inovasi, mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan gerakan ini secara luas, baik di dalam maupun di luar kampus, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi tujuan nasional tersebut.

Hasil Penelitian

   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kampanye pesan kreatif melalui slogan inspiratif terhadap kesadaran dan perubahan perilaku mahasiswa Universitas Andalas (Unand) dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, dapat disimpulkan bahwa kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pengelolaan sampah, meskipun masih ada tantangan dalam menciptakan perubahan perilaku yang konsisten. Wawancara dengan 20 mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan slogan dan 30 mahasiswa sebagai audiens utama kampanye menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa merasa lebih peduli terhadap isu sampah setelah terpapar pesan-pesan kreatif dalam bentuk slogan. Slogan seperti "Sampahmu, Tanggung Jawabmu" dan "Bersihkan Dunia, Mulai dari Kampus" terbukti efektif dalam menarik perhatian mahasiswa dan membangkitkan rasa tanggung jawab pribadi terhadap kebersihan lingkungan. Slogan-slogan ini memiliki kekuatan yang besar karena pesan yang langsung dan mudah dipahami, yang sesuai dengan karakteristik audiens mahasiswa yang mengapresiasi kesederhanaan dan kejelasan.

    Namun, meskipun kesadaran mahasiswa meningkat, observasi partisipatif selama dua bulan menunjukkan bahwa perubahan perilaku terkait pengelolaan sampah belum sepenuhnya merata. Sebagian besar mahasiswa yang terlibat aktif dalam kampanye menunjukkan perubahan positif, seperti memisahkan sampah dengan benar, namun sebagian lainnya yang tidak terlibat dalam pembuatan slogan masih menunjukkan kelalaian dalam hal memilah sampah. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa meskipun kesadaran dapat dibangun melalui pesan yang kuat, penguatan fasilitas dan kebijakan di kampus sangat diperlukan untuk mendukung perubahan perilaku yang berkelanjutan. Salah satu hambatan utama yang dihadapi mahasiswa adalah terbatasnya fasilitas tempat sampah yang terpisah di beberapa lokasi strategis di kampus. Tanpa adanya fasilitas yang memadai, perubahan perilaku yang diinginkan menjadi sulit tercapai. Selain itu, analisis terhadap slogan yang digunakan dalam kampanye ini menunjukkan bahwa slogan-slogan tersebut memiliki daya tarik yang tinggi karena kesederhanaan dan daya ingatnya yang kuat. Misalnya, slogan seperti "Bersihkan Dunia, Mulai dari Kampus" mengandung pesan yang tidak hanya relevan dengan masalah sampah, tetapi juga menghubungkan masalah global dengan tindakan lokal yang mudah dilakukan oleh mahasiswa di kampus. Pesan ini membangkitkan rasa tanggung jawab sosial dan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk memulai perubahan dari lingkungan kampus, yang merupakan bagian dari dunia yang lebih luas. Slogan-slogan ini memberikan dampak positif, karena mereka mengingatkan mahasiswa bahwa menjaga kebersihan kampus adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan secara keseluruhan. Pesan yang menyentuh tanggung jawab individu memiliki pengaruh besar terhadap perubahan perilaku di kalangan mahasiswa. Meskipun demikian, beberapa mahasiswa juga mencatat bahwa meskipun pesan yang disampaikan melalui slogan sudah sangat efektif, implementasi nyata di lapangan masih memerlukan upaya yang lebih besar, baik dari sisi kebijakan kampus maupun ketersediaan fasilitas pendukung yang lebih memadai. Kampanye yang baik membutuhkan dukungan fasilitas yang memadai dan kebijakan yang jelas untuk menjamin keberlanjutannya. 

   Dari hasil wawancara dan observasi, beberapa tema utama dapat diidentifikasi, seperti perubahan sikap mahasiswa terhadap pengelolaan sampah, motivasi untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan, serta tantangan dalam mengubah kebiasaan lama. Sebagian besar mahasiswa kini lebih sadar akan pentingnya pemilahan sampah dan lebih memperhatikan kebersihan di sekitar mereka. Namun, meskipun ada peningkatan kesadaran, tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengubah kebiasaan lama yang sudah terbentuk, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan atau tidak memilah sampah. Beberapa mahasiswa mengakui bahwa mereka merasa kesulitan untuk membiasakan diri dengan kebiasaan baru tersebut, terutama ketika fasilitas yang ada di kampus terbatas. Seperti yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya, tanpa adanya kebijakan yang mendukung dan fasilitas yang memadai, perubahan perilaku mahasiswa akan sangat terbatas. Sebagai contoh, meskipun beberapa tempat sampah terpisah telah disediakan di beberapa titik, masih banyak mahasiswa yang merasa enggan untuk berjalan lebih jauh untuk membuang sampah sesuai dengan kategori yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang lebih tersebar dan lebih mudah diakses dapat membantu mempercepat perubahan perilaku mahasiswa.

   Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampanye slogan kreatif telah berhasil meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pengelolaan sampah. Meskipun demikian, untuk menciptakan perubahan perilaku yang lebih konsisten dan berkelanjutan, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pihak kampus, seperti peningkatan fasilitas pengelolaan sampah, serta kebijakan yang lebih mendukung praktik ramah lingkungan di kampus. Kampanye ini memang telah memberikan dampak positif dalam jangka pendek, namun untuk mencapai perubahan yang lebih sistematis dan jangka panjang, perlu ada langkah-langkah yang lebih komprehensif, termasuk keterlibatan berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pengelola kampus. Dalam hal ini, kebijakan kampus yang mendukung dan fasilitas yang memadai menjadi faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang kampanye semacam ini. Perubahan budaya lingkungan dalam sebuah institusi pendidikan tidak hanya bergantung pada kampanye sosialisasi, tetapi juga pada adanya kebijakan yang jelas dan dukungan infrastruktur yang kuat.

Kesimpulan

   Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kampanye pesan kreatif melalui slogan inspiratif di Universitas Andalas (Unand), dapat disimpulkan bahwa kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya pengelolaan sampah. Pesan yang disampaikan melalui slogan-slogan yang sederhana, langsung, dan mudah diingat, seperti "Sampahmu, Tanggung Jawabmu" dan "Bersihkan Dunia, Mulai dari Kampus", terbukti efektif dalam membangkitkan rasa tanggung jawab pribadi mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan. Kampanye ini juga berhasil menciptakan perubahan sikap yang positif di kalangan sebagian besar mahasiswa, terutama mereka yang terlibat langsung dalam pembuatan slogan. Namun, meskipun kesadaran mahasiswa meningkat, perubahan perilaku dalam hal pengelolaan sampah di lapangan belum sepenuhnya konsisten. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengubah kebiasaan lama, seperti membuang sampah sembarangan, serta keterbatasan fasilitas tempat sampah yang terpisah di beberapa titik kampus. Oleh karena itu, meskipun kampanye slogan kreatif ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran, untuk mewujudkan perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan, diperlukan dukungan yang lebih komprehensif, termasuk penyediaan fasilitas yang lebih memadai dan kebijakan yang mendukung praktik ramah lingkungan.

   Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan kampanye lingkungan tidak hanya bergantung pada pesan yang disampaikan, tetapi juga pada faktor eksternal seperti kebijakan kampus dan fasilitas pendukung yang memadai. Untuk menciptakan perubahan yang lebih sistematis dan jangka panjang, keterlibatan berbagai pihak di kampus, termasuk mahasiswa, dosen, dan pengelola kampus, sangat diperlukan. Dukungan kebijakan yang jelas dan infrastruktur yang baik akan sangat mendukung keberhasilan kampanye dalam menciptakan perubahan perilaku yang lebih signifikan di kalangan mahasiswa.  

Artikel ini ditujukan untuk memenuhi tugas MKWK Bahasa Indonesia Kelas 1 Kelompok 2

Anggota:

1. Bunga Amelia

2. Chyntia Rievani Nailah

3. Dea Sanjung Putri Haryati

4. Azizah Nazhira

5. Diva Horwi Savana

6. Elssa Yulia Haryati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun