Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

14 Perlengkapan Tukang yang Biasa Digunakan dalam Ekskavasi Penelitian Arkeologi

9 Agustus 2021   07:53 Diperbarui: 9 Agustus 2021   14:24 2490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Balai Arkeologi Sumatera Utara, 2013

3. Benang dan Tali Tambang

Perlengkapan tukang lainnya yang harus ada dalam melakukan ekskavasi adalah benang nilon dan tali tambang. Kedua perlengkapan tersebut digunakan sebagai tanda atau pembatas area. 

Benang nilon biasanya digunakan sebagai pembatas kotak ekskavasi sedangkan tali tambang biasa digunakan sebagai pembatas grid dalam pemetaan situs. Sebaiknya dipilih warna yang terang agar lebih terlihat dari jarak jauh. Hindari menggunakan warna hijau, hitam atau warna-warna alam lainnya.

4. Paku

Paku biasa digunakan bersamaan dengan benang nilon. Paku yang digunakan sebaiknya paku payung, tentu dengan alasan agar mudah terlihat dan tidak gampang hilang. Paku-paku tersebut biasanya ditanam didalam tanah sebagai batas kotak ekskavasi. 

Biasanya per 25 cm paku-paku payung tersebut ditancapkan sehingga saat penggambaran kita tidak direpotkan lagi dengan ukuran-ukuran. Batas per 25 cm sebenarnya hanya masalah kesepakatan tim saja. Sering digunakan ukuran 25 cm tersebut agar peneliti lebih mudah dalam membuat gambar pada skala di kertas milimeter block.

5. Waterpass

Waterpass sering digunakan dalam ekskavasi karena fungsinya untuk menjaga ketinggian agar kotak yang kita gali tetap lurus. Setelah kotak digali per lot/layer/spit dan sebelum difoto sebaiknya diukur menggunakan alat ini untuk menjaga kerataan tanah.

 6. Petel

Petel atau cangkul mini ini biasa digunakan saat aktivitas menggali dimulai. Biasanya pada spit/layer/lot 1 atau 2 masih menggunakan alat ini. Dengan pertimbangan pada level 1 atau 2 tersebut kondisi tanah masih berupa tanah adukan. Ada pun temuan artefaknya masih dianggap belum mewakili masa atau waktu penemuan situs. Atau bahkan cenderung temuan modern.

Petel juga digunakan lada level 1 atau 2 ini dengan pertimbangan masih banyaknya akar-akar rumput dan tanaman sehingga akan lebih efektif bila menggunakan alat ini. Tentu dilakukan dengan kehati-hatian demi menjaga artefak yang mungkin ditemukan di level tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun