"Ya, kata anak-anak," katanya sambil menunjuk ke kumpulan ABG yang langsung pura-pura sibuk semua. Beberapa dari oknum ABG itu tampak berusaha keras menahan tawanya. Jomblo paham. Sepertinya ada seseorang yang sedang mengerjai dia, nih.
"Aku sebenarnya tidak merasa jago melucu. Tapi, ya sudah. Aku maju saja." Jadi, setelah cepat-cepat menyelesaikan makannya yang sempat tertunda, dia pun naik ke panggung, mengambil microphone dari podium, dan siap beraksi.
"Oke, tes, tes, 1, 2, 3, mike-nya nyala, kan?" teriak Jomblo.
Hadirin diam, beberapa dari mereka melongo, tak habis pikir melihat ada orang aneh sedang bertingkah gila di atas panggung.
"Baik,sodara-sodari sekalian. Anda semua pasti heran mengapa saya ada di atas panggung ini, betul tidak?"
Hadirin diam saja, tapi ada beberapa yang tampak manggut-manggut seperti kambing ngantuk.
"Saya dijebak, sodara-sodari! Ada sekelompok oknum ABG yang menfitnah saya dengan mengatakan bahwa saya ini jago melucu. Maka Pak Ketua Organisasi Pemuda Wihara meminta saya maju menyumbangkan sebuah pertunjukan untuk menghibur Anda semua. Padahal, coba kalian lihat tampang saya baik-baik. Apa ini tampang jagoan melucu?"
Oknum-oknum ABG yang tadi menahan tawa sudah tak sanggup lagi. Mereka pun meledak berderai-derai. Huahahahahaaha...!
"Yah, karena sudah ada di atas panggung, saya akan coba melucu. Mumpung sekarang sedang demam Stand Up Comedy, jadi anggaplah ini sebuah pertunjukan Stand Up Comedy amatir. Begini sodara-sodari sekalian! Apakah kalian sudah tahu apa yang akan saya omongkan?"
"Beluuuumm...!" Hadirin menjawab serempak. Mereka rupanya sudah mengerti harus menjawab bila ditanya. Kalau tidak, nanti diomelin Pak Pimpinan karena dianggap tidak sopan. Masak ada orang bertanya tidak dijawab?
"Hei, kalau kalian belum tahu apa yang akan saya omongkan, bagaimana saya bisa melucu? Bisa-bisa nanti tidak ada yang mengerti lucunya hal-hal yang akan saya sampaikan. Lalu, apa gunanya saya di atas panggung ini?"