Tiga cowok bertemu tiga gadis. Sepasang kembar 2 telur yang tak mirip bertemu dengan sepasang kembar identik yang susah dibedakan. Dan terutama, tiga cowok dengan nama aneh-aneh bertemu tiga gadis dengan nama yang semuanya berawalan huruf "G".
Percakapan berlangsung lancar. Dari obrolan itu banyak informasi yang saling dipertukarkan. Mulai dari soal hobi, keluarga, alamat facebook, dan sebagainya. Ternyata para gadis "G" masih kuliah bidang hubungan masyarakat di kampus yang sama.
"Kalian, Gaby dan Grace, gimana cara mengenali kalian mana yang mana?" tanya Jomblo, penasaran sekaligus bingung. Dia sudah mengamati But dan Epi tertarik dengan si kembar cantik tapi tampaknya sama-sama bingung mana Gaby mana Grace.Â
Gaby dan Grace, atau Grace dan Gaby---sungguh bikin bingung---saling pandang, cekikikan. Salah satunya berkata, "Apa kita perlu beritahukan rahasia kita, ya?" dan pasangannya mengangguk sambil terus cekikikan.
"Aku Gaby, lebih tua 1 menit dari adikku Grace. Tandanya gampang. Kalian lihat tahi lalat dekat cuping hidung sebelah kiriku? Kalau Grace, dia punya tahi lalat dekat cuping hidung juga, tapi sebelah kanan. Grace?" Grace menunjukkan tahi lalatnya. "Sekarang sudah tahu, kan? Gaby kiri, Grace kanan, ingat saja itu."
"Edan!" Epi geleng-geleng kepala, "seperti pantulan cermin atau bayangan saja." Matahari mulai terlihat tergelincir ke barat. Tak terasa waktu berlalu sekian jam hingga sore pun menjelang. Obrolan 3 cowok dan 3 gadis pun mulai kehabisan bahan. Jomblo mencolek pundak But yang curi-curi pandang ke Gaby, mengajak pulang. But paham. "Gadis, Gaby dan Grace, hari sudah sore. Kami mau pamit ya."
"Ya, kami juga sudah harus pulang," kata Gadis sambil bangkit berdiri. Dua temannya juga berdiri, lalu mereka semua saling bersalaman. "Sampai jumpa lagi! Senang bisa berkenalan dengan kalian!" seru Jomblo dkk sambil melambaikan tangan. Setelah saling mengingatkan untuk tidak lupa meng-add sebagai teman di facebook, mereka pun berpisah menuju kamar ganti yang sesuai dengan jenis kelaminnya masing-masing.
Selesai membersihkan badan dan berganti pakaian, Jomblo memeriksa ponselnya. Ada beberapa SMS yang masuk, salah satunya dari Mama mengabarkan Papa+Mama+May-may pergi makan malam di luar dan kunci rumah dititipkan di rumah keluarga Satria.Â
Hmm..batin Jomblo, jadi di rumah hanya tinggal Gemboel. Asyik juga! Aku bisa bermeditasi tanpa banyak gangguan. Tanpa banyak menunda lagi mereka pun segera melangkah ke tempat parkir. Tak ada tanda-tanda 3 gadis "G". Apakah mereka sudah lebih dulu keluar atau masih di dalam area kolam? Ah, sungguh senang berkenalan dengan mereka.
+++
Huh! Jomblo menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu. Rumah sepi, hanya ada si Gemboel. Di kulkas ada makan malam yang sengaja dibuatkan Mama untuk Jomblo, tinggal dipanaskan dengan oven. Sejenak batin terasa damai karena keheningan rumah yang biasanya ramai oleh suara-suara Mama di dapur atau televisi yang ditonton Papa, atau kicauan May-may jika hatinya sedang riang.Â