#4 May-may
Aneh betul. Perasaan sudah dari tadi kirim SMS kok belum juga dibalas, ya? Jomblo bertanya-tanya dalam hati. Apa sih yang dilakukan gadis itu? Apa sudah tidak ingat lagi dengan kakaknya semata wayang ini? Ah, baiknya coba kutelepon langsung saja.
Jomblo pun memencet tombol angka 3 di ponselnya, angka yang mewakili sambungan cepat menuju ponsel May-may adik perempuan 16 tahunnya. Tapi suara operator menyatakan bahwa nomor yang ditujunya sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
Busyet! Ada apa dengan anak itu, ya? Karena tak tahu lagi mesti bagaimana, Jomblo keluar dari kamarnya, turun ke lantai bawah untuk mencari Mama.
"Ma, kok saya tidak bisa menelepon May-may, ya?" tanya Jomblo ke Mama yang sedang asyik membuat Tiramizu di dapur. "Operator bilang nomor May-may sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Memangnya anak itu sedang di mana?"
"May-may? Oh, dia ganti nomor lagi," jawab Mama tanpa menghentikan kesibukannya.
"Ganti nomor lagi? Aduh biyung!" Jomblo menghempaskan tubuhnya ke kursi.
Auuu! Sialan!
Pantatnya dengan mulus menghantam kayu keras kursi di meja makan yang tidak berbantalan spon. Â "Kenapa ya anak itu, hobi benar ganti-ganti nomor. Apa dia tidak bisa merasakan penderitaan orang-orang akibat ulah dia? Bagaimana jika ada sesuatu yang penting dan darurat, misalnya, Â tapi saya atau Papa atau Mama tidak bisa mengontak dia karena nomornya telah digantinya dan dia lupa memberitahukan kita?"
"Setuju, Blo! Sudah berkali-kali Papa dan Mama menasihatinya. Juga soal mengirim SMS agar jangan memakai bahasa alay yang bikin migrain Mama kambuh lagi," tukas Mama. "Tapi katanya dia terpaksa ganti nomor gara-gara ada cowok sinting yang terus menganggunya dengan mengirimkan SMS rayuan gombal."
"Segitunya? Ya sudah. Mama tahu nomor barunya?"