Adapun saya, ketika angin sudah agak mereda, namun kilatan dan gelegar petir masih bersahutan, begitu melihat sebuah pohon beringin tua yang sebelumnya berdiri lebat dan tegar kini sudah hilang terpapas angin. Khawatir ada korban.
Ketika itu saya segera berlari menuju lokasi, lupa memakai baju hanya bercelana pendek tanpa memperdulikan ancaman petir yang masih terus bersahutan di langit yang menghitam.Â
Alhamdulillah patahan pohon jatuh ke tempat yang tidak padat rumah, hanya menimpa satu rumah dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan cedera.
Tak peduli hanya mengenakan celana pendek, badai petir dan rasa dingin saya ditemani beberapa teman keliling memeriksa kerusakan apa yang ditimbulkan, tapi apa yang mau dikata malam sudah turun dan kegelapan karena listrik padam di hampir seluruh wilayah kota Kendari kegiatan kami hentikan.Â
Esoknya baru kami lanjut lagi, di subuh yang masih dingin kamu sudah bergotong royong membersihkan dan membetulkan kerusakan yang bisa kamu kerjakan.
Sebuah catatan ringan, malamnya banyak yang kesulitan mencari lilin untuk penerangan di rumah. Aji mumpung para pedagang lilinpun panen dan dengan kejamnya menaikkan harga lilin dari 2000 rupiah per batang menjadi Rp 5000, itupun ludes seketika.Â
Nah, beruntung bagi yang punya hp bisa untuk bantuan penerangan. Akan tetapi, keesokan paginya banyak yang sibuk mencari tempat untuk mencas hp yang mulai lowbat, padahal dalam kondisi seperti ini hp menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Kesimpulannya, kesiap-siagaan sebagian besar masyarakat terhadap potensi bencana masih minim meski peringatan dini telah disampaikan dengan baik dan jelas oleh pemerintah.
Apa yang harus dilakukan sebelum bencana datang harus diketahui dan harus dilakukan. Kemudian apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan saat bencana terjadi juga harus sudah diketahui dengan jelas dan pasti, serta apa yang harus disiapkan setelah bencana terjadi harus sudah disiapkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI