Meski sekarang mendominasi dengan kekuatan motornya, namun harapan besar itu hanya ada pada Bagnaia yang masih tertinggal 44 poin dan berada di posisi ketiga. Ducati bersama Bagnaia dan pasukan pengendaranya, diharapkan untuk bisa menjaga dan menghadang Quartararo setidaknya untuk posisi podium.Â
Tetapi Quartararo masih cukup tangguh untuk merebut posisi podium meski hanya podium kedua yang hanya berjarak satu tarikan napas dari pemenang.
Sayangnya, skema "permainan tim" Ducati tidak bisa berjalan mulus, kesempatan yang hilang bagi Ducati saat Pecco berhasil memimpin balapan didepan bersama Jorge Martin dan Jack Miller, tetapi akhirnya harus menelan pil pahit karena tidak berhasil menjaga Quartararo yang menyodok di jelang akhir balapan.Â
Enea Bastianini yang diharapkan dapat berbuat banyak dengan memulai start dari pole, tetapi tertimpa sial setelah menabrak trotoar yang menyebabkan velg depannya sampai bengkok, begitu juga Jorge Martin yang tergelincir dan beruntung masih bisa finish untuk merebut 6 poin.
Perang adu kecepatan antara Bagnaia dan Quartararo begitu sengit. Di 10 lap terakhir, hanya sekali di lap 26, Bagnaia lebih cepat dari rivalnya itu. Namun dari catatan sejak awal balapan, Bagnaia mendominasi, pada lap pertama dengan start berdiri Bagnaia mencatat waktu 1'33.687 melawan Quartararo yang mencatat waktu 1'35.575.
Di lap kedua, Bagnaia semakin cepat dengan catatan waktu 1'30.519, masih unggul dari Quartararo yang mencatat waktu 1'30.793. Lap ketiga, selisih waktu kedua pebalap semakin tipis 1'30.315 Bagnaia, dan 1'30.356 Quartararo.
Quartararo tampil luar biasa pada lap 7, ia melahap lintasan dengan catatan waktu 1'29,993 melawan 1'30.396 milik Bagnaia. Begitu juga pada lap 9, Quartararo 1'29,993 sementara Bagnaia 1'30.185 Bagnaia.Â
Namun, pada lap 12 Bagnaia melakukan manuver cantik untuk membuat alur dengan membuat lap tercepatnya dan mencatat keunggulan lebih dari setengah detik (+0,634) dari Quartararo. Lap ke 14 Quartararo kembali unggul 1'29.891 melawan 1'30. 177. Namun, secara keseluruhan Bagnaia tidak pernah turun di bawah 1'30.
Red Bull Ring memang merupakan sirkuit yang cepat, rata-rata kecepatan pebalap di atas 170 km/jam. Namun, kecepatan yang tidak diikuti oleh konsistensi dalam melahap seluruh lap di balapan akan membuat pebalap gagal memenangkan race.Â
Bagnaia sendiri sebagai pemenang balapan tampil dengan rata-rata kecepatan 172.8 km/jam. Sementara itu dengan lap tercepat Enea Bastianini di 1'28.7720 pada 176,3 km/jam, waktu yang sama dengan pebalap yang sama di pole pada hari Sabtu.