Tetapi harus disadari bahwa kepentingan politik bukan hanya sekedar banyak dan besarnya koalisi.Â
Dalam hal dukungan politik tentu pemerintah sudah mendapatkannya, tetapi dukungan publik tentu masih menjadi tanda tanya besar, semuanya akan bergantung pada profesionalitas para pembantu presiden itu menerjemahkan kebijakan dan keinginan presiden yang selama ini telah sering kita lihat dan dengar mengeluhkan kinerja dari beberapa kementerian.
Pekerjaan rumah besar menanti Menteri Perdagangan yang baru. Satu yang yang menjadi sorotan utama publik saat ini adalah persoalan minyak goreng, carut marut tata niaga minyak goreng yang belum juga tuntas sampai saat ini.Â
Bahkan beberapa pejabat di kementerian telah tersangkut dalam perkara korupsi dan bukan tidak mungkin akan ada lagi tersangka baru ataupun saksi baru dari kementerian perdagangan.
Persoalan minyak goreng begitu pelik, yang memerlukan penyelesaian win-win solutions bagi pemerintah sendiri, pengusaha, petani dan masyarakat sebagai konsumen akhir.Â
Persoalannya sampai sekarang sudah begitu banyak kebijakan yang ditelurkan, namun proses di tingkat sirkulasi masih tetap menjadi persoalan yang menyebabkan semua tujuan dari kebijakan harga tidak pernah tercapai.
Selain persoalan tersebut, Zulkifli Hasan juga dihadapkan pada persoalan lain yakni persoalan import gandum dan bahan olahannya, daging dan juga kedelai yang sekarang mengalami kelangkaan akibat perang Rusia-Ukraina yang belum juga ada tanda akan berakhir.
Kalau dilihat sebenarnya kebijakan yang telah ditempuh oleh menteri sebelumnya telah sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.Â
Namun, toh hasilnya belum bisa mencapai apa yang diinginkan, untuk itulah diperlukan terobosan dan kebijakan yang berani, cepat dan tepat dari seorang menteri yang baru. Dan apakah itu ada pada sosok Zulkifli Hasan?
Apakah Zulkifli Hasan bisa fokus pada tantangan tugasnya sebagai pembantu presiden, ataukah beliau sebagai ketua umum partai harus lebih memfokuskan diri bagi kepentingan partainya dalam menghadapi Pemilu yang dalam konstalasi politik 2024 akan sangat ketat dan penuh tantangan.
Setali tiga uang persoalan yang dihadapi kementerian ATR/BPN juga memerlukan kerja berani, cepat dan tepat.Â