Pancasila di masa Orde Lama ibarat burung garuda yang hanya bisa mengepakkan sayap, akan tetapi tak mampu terbang menuju cita-citanya.
Orde Baru
Setelah revolusi pemberontakan komunis yang digagalkan, hadirlah Orde Baru dengan pemimpinnya yang kharismatik, Pak Harto. Sebagai Presiden yang memimpin negara, Soeharto tentu punya harapan dan mimpi untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang beradab, kuat, mandiri, dan tentu saja disegani dalam pergaulan internasional, dan bagi Pak Harto itu semua bisa dicapai jika kita melaksanakan Pancasila secara utuh, murni dan konsekuen.
Pancasila di masa orde baru lahir dengan wajah baru, mengeliminasi salah satu yang dianggap parasit berbahaya bagi negara yakni komunisme, segala bentuk komunisme tidak boleh dibiarkan menghirup udara kebebasan di negeri Pancasila versi orde baru.
Negara dan kekuasaan politik orde baru begitu protektif dari segala paham yang tidak bisa menerima Pancasila sebagai satu satunya azas dalam kehidupan politik, sosial dan bermasyarakat dengan begitu setiap anasir yang dianggap mengandung hal yang bertentangan dengan Pancasila harus digebuk sebelum berakar. Kecurigaan di masa itu menjadi sikap yang dipelihara dengan diberi nama "kewaspadaan".
Tak mengherankan, jika rakyat kebanyakan dijejali dengan doktrinasi Pancasila di setiap level pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan bermasyarakat. Kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat menjadi barang mewah, pelototan mata, pasang telinga tiap saat mengarah ke pintu-pintu untuk mengidentifikasi musuh.
Masa itu dengan ketenangan yang berhasil tercipta, memang Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan masa lalu. Namun, tetap masih ada riak-riak dan bahkan ombak tersembunyi yang mengintai di balik perjalanan masa orde lama, tetapi tak bisa dipungkiri begitu banyak kemajuan positif yang bisa kita capai di masa itu yang menjadi dasar bagi bangsa ini untuk tetap eksis hingga hari ini.
Pancasila masa itu ibarat garuda yang sudah bisa terbang, namun belum mampu menukik dan menyambar, dia hanya bisa terbang tanpa mampu mengeksekusi apa yang menjadi tujuannya.
Orde Reformasi
Dengan segala kelebihan dan kekurangan orde baru kita kini dibawa ke masa reformasi, dan seperti episiode sebelumnya, Pancasila pun tak luput dari koreksi terhadap racikan "koki" terdahulu.