Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sudah Siapkah Kita Menyambut dan Mengisi Ramadhan Mubarak?

19 Maret 2022   23:55 Diperbarui: 31 Maret 2022   21:01 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Salah satu jalan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui jalan sedekah. Sebagaimana yang kita ketahui salah satu akhlak seorang mukmin, adalah dermawan. 

Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta'ala, sebagaimana hadits:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk." (HR. Al Baihaqi).

Junjungan kita Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, adalah teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu anhuma:

"Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Quran. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus." (HR. Bukhari, no.6).

Yang ketiga yang perlu kita introspeksi adalah tentang "waktu". 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, didalamnya segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya, mengisi bulan Ramadhan tentu tidak saja hanya dengan ibadah shaum semata, tetapi didalamnya juga ada tadarus atau bacaan al Quran, ada shalat, baik itu shalat tarawih atau shalat qiyamul lail, shalat duha, shalat tasbih, shalat taubat dan lainnya yang semua dilipatgandakan pahalanya.

Ramadhan adalah anugerah mahal yang diberikan Allah SWT kepada kita. Jika kita bandingkan usia ummat Nabi Muhammad SAW dengan kaum-kaum Nabi-Nabi terdahulu memang terbilang singkat. Kaum Nabi Nuh, misalnya, yang diriwayatkan usia kaumnya mencapai ribuan tahun. 

Dengan usia yang panjang seperti itu tentu mereka punya kesempatan yang juga panjang untuk mengumpulkan kebajikan-kebajikan serta kesempatan untuk bertaubat atas segala kesalahan.

Tetapi bagaimana dengan kita ummat Rasulullah? Usia kita tidak sepanjang mereka. Oleh karenanya Ramadhan adalah salah satu jalannya yang dikaruniakan oleh Allah SWT. Apalagi, di dalam Ramadhan ada malam yang nilai pahalanya sama dengan kita beribadah selama seribu bulan. 

Dalam QS Al-Qadr ayat 3 Allah SWT berfirman, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." Inilah kemuliaan waktu yang harus kita usahakan mendapatkannya yang tentu saja harus dengan meningkatkan kuantitas dan kuailitas ibadah --ibadah kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun