Begitu juga saat kontra Pantai Gading, bagaimana seorang Musa Noah Kamara begitu melankolis sampai meneteskan airmata usai mencetak gol balasan ke gawang Pantai Gading.Â
Dan lihatlah ekspresi dari Alhaji Kamara usai membobol gawang Badra Sangare, dengan bertelanjang dada dan ekspresi wajah yang dibuat tegang  menantang, mengingatkan dengan ekspresi pemain Italia Balotelli saat mencetak gol di piala Eropa  2012. Â
Juga bagaimana ekspresi dan luapan kegembiraan penjaga gawang Mohamed Kamara yang berhasil menahan tendangan penalti dari pemain sekelas Franck Kessie yang bermain di liga serie A bersama AC Milan, sementara Kamara sendiri hanya bermain di liga lokal Sierra Leone bersama klub East End Lions FC. Â
Meski  perjalanan Sierra Leone di pentas AFCON 2022 ini masih jauh dari aman, karena masih ada pertandingan terakhir yang harus mereka lakoni dan menangkan, menghadapi tim Guinea Khatulistiwa yang juga mencatat kejutan dengan berhasil menang atas Aljazair 1-0 di pertandingan kedua.
Namun tentu merupakan sebuah hal yang cukup besar bagi tim sekelas Sierra  Leone dapat menahan imbang dua raksasa sepakbola Afrika, Aljazair peringkat 29 FIFA dan Pantai Gading peringkat 56 FIFA.
Tidak banyak atau bahkan mungkin tidak ada pemain Sierra Leone yang dikenal di Indonesia, sebagian besar dari mereka  masih bermain di liga lokal negaranya di liga-liga kelas dua Eropa, satu yang menarik adalah 6 pemain Sierra Leone bernama belakang Kamara, dan secara kebetulan tiga orang Kamara menjadi bintang saat mereka  menahan seri Pantai Gading.
Penjaga gawang Mohamed Kamara dan Musa Noah Kamara, Yeami Dunia, Ibrahim Sesay, Abu Diaby Dumbuya bermain bersama di klub lokal East End Lions FC. Dua pemain Sierra Leone lainnya juga bermain di liga lokal yakni Saidu Sahid Fofanah di klub Kallon FC, dan Saidu Mansaray di klub Bo Rangers FC.
Pemain kunci Sierra Leone Kei Kamara (37) pernah malang melintang di MLS, sekarang bermain di liga Finlandia bersama HIFK. Kwame Quee bermain di liga Islandia di klub Vkingur Reykjavk, Mustapha Bundu bermain di liga Denmark di klub AGF, Kevin Wright di liga Swedia bersama Orebro SK, Steven Caulker di liga Turki bersama Gaziantep, Umaru Bangura di liga Swiss bersama Neuchtel Xamax, Osman Kakay di liga Inggris bersama QPR, Sullay Kaikai di liga one inggris bersama Wycombe Wanderers, Issa Kallon di liga Belanda bersama SC Cambuur, Augustus Kargbo di liga Italia bersama Crotone. Â
Selain di liga kelas dua Eropa beberapa Pemain Sierra Leone juga bermain di liga Asia, tercatat Buya Turay bermain di liga China bersama klub Henan Songshan FC, dan John Kamara yang bermain di liga Azerbaijan di klub Kesla. Ada juga yang bermain di Major League Soccer Amerika  Serikat yakni Augustine Williams bersama LA Galaxy.
Begitulah Sierra Leone yang datang ke African Cup of Nations 2022 tanpa pemain bintang yang bermain di liga dan klub elit, mereka hanya datang bersama semangat juang, bersama kekompakan tim namun mampu membuat tim favorit kesulitan dan bekerja keras.
Penggemar bola tanah air mungkin masih ingat satu nama, Musa Kallon yang pernah memperkuat PSM Makassar, Persikota Tangerang dan Persebaya Surabaya. Musa Kallon mantan  pemain nasional Sierra Leone di periode 1990-1998.