Cerita layaknya dongeng dari Sierra Leone terus berlanjut setelah di partai pertama sukses menahan imbang juara bertahan Aljazair, kini mereka kembali mengukir kejutan dengan menahan imbang tim yang cukup disegani di Afrika, tim sekelas Pantai Gading yang berperingkat FIFA ke-56.
Sierra Leone yang kini berperingkat 108 FIFA sempat dua kali tertinggal dari Franck Kessie cs, namun mereka mampu membalas dan menutup laga dengan skor 2-2.
Secara keseluruhan Pantai Gading yang memang merupakan salah satu tim favorit dari grup E bersama Aljazair, mendominasi jalannya laga. Menit ke-10 mereka sudah mendapatkan hadiah penalti, namun Franck Kessie gagal mengeksekusi penalti. Sepakannya mampu dibaca dan diblok oleh penjaga gawang Sierra Leone Mohammad Kamara yang selalu bermain cemerlang di sepanjang pertandingan.
Barulah di menit ke-25 Sebastien Haller membuka gol Pantai Gading. Tapi tim kecil  berperingkat 108 dunia melawan balik meski terseok-seok mereka mampu menyamakan kedudukan melalui Musa Kamara di menit ke-55. Sebelum kemudian pemain Arsenal Nicolas Pepe mengembalikan keunggulan Pantai Gading melalui golnya di menit ke-65.
Tampaknya pasukan Gajah akan mempertahankan tiga poin mereka, waktu normal telah berakhir, wasit memberikan tambahan waktu 3 menit yang juga sudah berlalu lebih separuhnya, tetapi Sierre Leone tak menyerah, sebuah umpan panjang ke depan jatuh di kepala pemain Pantai Gading yang bermaksud melakukan safety first ke penjaga gawang yang sedikit salah posisi, penjaga gawang Badra Ali Sangar masih memaksa untuk menyelamatkan bola untuk menghindari tendangan penjuru.Â
Namun naas bola terlepas dan jatuh ke kaki Caulker yang tidak bisa mengeksekusi dari sudut sempit dan mengoper ke Alhaji Kamara yang sempat sedikit terjatuh namun masih mampu menyodok bola dan Gol!.
Republik Sierra Leone adalah sebuah negara kecil di Afrika Barat, tepatnya di pesisir Samudra Atlantik, berbatasan dengan Guinea di sebelah utara, dengan Liberia di tenggara dan Samudra Atlantik di barat daya. Sierra Leone meraih kemerdekaannya dari Inggris di tahun 1961 dengan damai.
Kemerdekaannya tidak berjalan mulus. Sejarah baru Sierra Leone dipenuhi dengan kudeta, perang saudara, dan kekuasaan diktator. Negara ini jatuh miskin walaupun memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti berlian. Perang saudara berakhir di tahun 2002 dan situasi negara ini mulai berangsur-angsur pulih.Â
Namun kemunculan virus Ebola di tahun 2014 memperparah keadaan Sierra Leone. Dengan jumlah penduduk 6.453.000 jiwa, persepakbolaan Sierra Leone cukup berkembang tapi belum termasuk salah satu kekuatan dari benua hitam, mereka masih berada dalam peringkat 108 FIFA.
Tampil di piala Afrika sebagai tim non unggulan, tidak menjadikan mereka berkecil hati. Tim yang dibesut oleh pelatih asal Inggris John Keister ini memberi kejutan di partai pembuka dengan menahan imbang tanpa gol juara bertahan Aljazair, dapat kita betapa meluapnya kegembiraan para pemain Sierra Leone dapat mencuri poin dari Riyad Mahrez cs, seakan mereka telah memenangkan pertempuran besar.