Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Road To Maracana: Samba Vs Tango, Siapa akan Menari di Final?

9 Juli 2021   14:11 Diperbarui: 10 Juli 2021   11:17 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi (kanan), berduel dengan bek Brasil, Marcelo, dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Estadio Governador Magalhaes, Kamis (10/11/2016) waktu setempat. (Foto: EVARISTO SA/AFP via kompas.com)

Maracana akan menjadi saksi bagi keseruan pertandingan yang mendebarkan pada hari Minggu, saat tuan rumah Brasil dan Argentina bertarung di final Copa America tahun ini.

Pertemuan antara dua sahabat, Neymar dan Messi akan diwarnai oleh sejarah dalam kompetisi ini, Brasil akan bertujuan untuk memenangkan trofi untuk ke-10 kalinya.

Sementara itu, Argentina bertujuan menambahkan gelar Copa America ke-15 ke lemari trofi mereka demikian juga dengan Messi yang datang dengan obsesi pribadinya untuk mempersembahkan gelar bagi negaranya.

Bagi Skuad Tite laga ini untuk mempertahankan gelar di kandang sendiri setelah menang di tahun 2019, sementara itu bagi pasukan Lionel Scaloni ini merupakan perburuan gelar pertama mereka  sejak pergantian abad.

Brasil datang ke Copa America edisi tahun ini dengan harapan besar sebagai favorit pra-turnamen apalagi dengan bertindak sebagai tuan rumah, dan mereka memulai turnamen dengan awalan yang babak di babak penyisihan grup dengan tiga kemenangan berturut-turut.

Selecao memulai dengan kemenangan cukup mudah 3-0 atas Venezuela dan kemenangan 4-0 atas Peru. Perlawanan yang cukup sengit baru mereka rasakan saat jumpa Kolombia di laga ketiga. 

Kolombia sempit memimpin terlebih dulu melalui gol Luis Diaz, anak asuh Tite harus berjuang keras untuk mengejar gol penyeimbang.

Barulah pada menit ke-78 mereka dapat menyamakan skor melalui gol Roberto Firmino, dan mereka akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan lewat gol Casemiro yang menyundul bola tendangan sudut pada menit ke-10 tambahan waktu.

Brazil gagal menorehkan hasil sempurna di penyisihan grup setelah sang juara bertahan ini dipaksa bermain imbang saat kontra Ekuador di laga terakhir grup, Angel Mena mampu mencetak gol balasan untuk menyamakan kedudukan dari keunggulan tuan rumah lewat gol yang sebelumnya dicetak Eder Militao.

Lolos dari penyisihan sebagai pemuncak grup, hasil ini membuat tim asuhan Tite berhadapan di perempat final dengan tim peringkat keempat Grup A, yang ditempati oleh salah satu tim tangguh di amerika latin, Chile.

Laga perempatfinal menghadapi Chile berlangsung sengit dan ketat, babak pertama kedua tim masih beriman imbang 0-0. Barulah di awal babak kedua ketika laga baru berlangsung 2 menit Lucas Paqueta membawa Brasil unggul,

Tetapi Brazil nyaris menemui celaka menyusul kartu merah yang diberikan wasit kepada penyerang Manchester City, Gabriel Jesus di menit ke-50. Alhasil pasukan samba ini harus berjuang keras untuk  mempertahankan keunggulan tipis mereka dengan 10 pemain selama 40 menit terakhir.

Di semifinal telah menunggu Peru yang merupakan lawan yang relatif mudah bagi Brazil, mengingat kemenangan besar mereka 4-0 atas tim ini di babak penyisihan sebelumnya.

Lucas Paqueta lagi-lagi kembali memberi kontribusi penting bagi Selecao dalam pertandingan itu, mencetak satu-satunya gol pada menit ke-35 untuk memberi Brasil kemenangan 1-0 kedua berturut-turut dan memastikan tempat mereka di final hari Minggu.

Selecao sekarang menuju ke final Copa America ke-21 mereka dengan harapan tinggi, namun mereka telah ditunggu lawan berat yang datang ke final dengan motivasi yang lebih untuk merengkuh gelar pertama mereka di abad ke 21, Leo Messi dan kawan-kawan bukanlah lawan yang mudah bagi Neymar dan kawan-kawan.

Mereka menghadapi tim Argentina yang akan berusaha mengakhiri puasa gelar selama 28 tahun di turnamen ini dengan kemenangan di Maracana pada hari Minggu.

La Albiceleste memiliki perjalanan grup yang terbalik dengan Selecao, memulai turnamen dengan sedikit buruk bermain imbang melawan Chile di laga awal dan kemudian meraih hasil sempurna di tiga partai terakhir penyisihan.

Pasukan Scaloni ditahan imbang 1-1 oleh Chile pada pertandingan pertama mereka, saat Eduardo Vargas menyamakan kedudukan pada menit ke-60, memupuskan keunggulan tim tango dari gol cantik tendangan bebas Lionel Messi di babak pertama.

Namun, setelah itu meski agak susah payah, mereka berhasil meraih kemenangan penting 1-0 atas sesama favorit di grup Uruguay lewat gol Guido Rodriguez yang memanfaatkan assists La Pulga, di pertandingan berikut mereka juga menang 1-0 atas Paraguay lewat gol tunggal Alejandro "Papu" Gomez.

Argentina kemudian menyelesaikan perjalanan grup dengan kemenangan 4-1 atas Bolivia, lewat torehan gol yang dilesakkan Alejandro Gomez di menit ke-6 dan gol penalti Messi di menit ke-33 serta satu lagi di menit ke-42.Lautaro Martinez melengkapi kemenangan Argentina lewat gol yang dicetaknya di menit ke-65.

Setelah dengan nyaman memuncaki grup mereka, La Albiceleste bertemu peringkat 4 grup B yang ditempati Ekuador di perempat final, dan mereka sukses dengan mudah meraih kemenangan saat Rodrigo De Paul mencetak gol sebelum gol dari Martinez dan Messi untuk memastikan kemenangan 3-0, kontribusi Messi di partai ini sangat dominan melalui 2 assists dan 1 golnya.

Kolombia telah menunggu tim tango di semifinal, perlawanan berarti dihadapi Argentina di laga semifinal ini, sempat menjanjikan di awal laga dengan unggul cepat di menit ke-7 lewat gol dari Lautaro Martinez yang lagi-lagi mendapatkan assists dari Messi. 

Namun Kolombia berbalik memberi perlawanan dan bahkan sukses menyamakan kedudukan lewat gol Luis Diaz di menit ke-61, kedudukan 1-1 bertahan hingga pertandingan berakhir dan langsung dilanjutkan dengan adu penalti.

La Albiceleste menang dalam adu penalti, lewat kecemerlangan Emiliano Martinez yang menggagalkan upaya dari Davinson Sanchez, Yerry Mina dan Edwin Cardona. Sementara itu Lionel Messi, Lautaro Martinez dan Leandro Paredes sukses melakukan eksekusi 12 pas yang mereka lakukan. Hanya Rodrigo de Paul yang gagal mengeksekusi setelah sepakannya melambung tinggi.

Itu membuat mereka mencapai final Copa America untuk ke-29 kalinya, setelah terakhir kali mencapai panggung besar itu pada edisi tahun 2015, ketika mereka kalah dalam adu penalti di tangan Chile.

Kumpulan bakat Argentina yang diasuh oleh Scaloni ini terlihat cukup solid dan penuh dengan pemain yang bertalenta, dan ini menjadi modal kuat mereka untuk meraih gelar Copa America ke-15 mereka untuk menyamai rekor Uruguay.

Brasil yang melaju ke final tanpa penyerang Gabriel Jesus, yang mendapat skors dua pertandingan menyusul kartu merah yang diperolehnyakarena melakukan tekel maut yang ceroboh di perempat final saat mereka bertemu Chile.

Meski demikian bakat-bakat brilian Brazil tak pernah habis, kehilangan Gabriel Jesus tidak terlalu memusingkan Tite, Lucas Paqueta telah menunjukkan performa terbaiknya lewat gol-golnya sepanjang turnamen ini, bersama dengan sang jimat Brazil, Neymar mereka akan menjadi ancaman serius lini pertahanan Argentina.

Di ujung lain lapangan, Marquinhos dan Thiago Silva harus terus bermitra di jantung empat bek, setelah penampilan apik mereka menjaga dua clean sheet berturut-turut di partai terakhir Selecao.

Di posisi penjaga gawang, Tite tak perlu pusing Ederson Moraes ataupun Alisson Becker sama baiknya untuk mengawal gawang mereka.

Bintang Argentina Lionel Messi akan memimpin negaranya di final dengan performa yang bagus, setelah mencatatkan empat gol dan lima assist dalam enam penampilannya di turnamen tahun ini.

Dia akan berkolaborasi dalam serangan maut bersama Lautaro Martinez, yang telah mencetak gol di masing-masing dari tiga pertandingan terakhir mereka, serta dengan Papu yang juga telah berkontribusi 2 gol penting bagi La Albiceleste.

Striker anyar Barcelona Sergio Aguero, Nicolas Gonzalez dan Angel Di Maria mungkin harus bersabar di bangku cadangan untuk menunggu giliran.

Dari lini tengah, Trio Rodrigo De Paul, Leandro Paredes dan Giovani Lo Celso sangat mengesankan di turnamen ini, tampaknya mereka tetap akan mengisi lineup untuk menyeimbangkan tim Argentina.

Penjaga gawang Aston Villa Emiliano Martinez juga menampilkan beberapa penampilan yang menarik di Copa America, dan dia akan terus menjadi starter di belakang empat bek yang secara konsisten diubah sepanjang kompetisi, namun siapapun pilihan bek yang dipasang oleh Scaloni solidnya pertahanan Argentina tetap terjaga.

Kemungkinan susunan pemain awal Brasil:
Ederson; Danilo, Marquinhos, Silva, Sandro; Fred, Casemiro; Richarlison, Paqueta, Everton; Neymar

Kemungkinan susunan pemain Argentina:
E. Martinez; Molina, Pezzella, Otamendi, Tagliafico; De Paul, Paredes, Lo Celso; Messi, L Martinez, Gomez

Final hari Minggu akan menjadi pertandingan ke-108 antara kedua negara ini, dengan Brasil menorehkan 43 kemenangan dan Argentina meraih 39 kemenangan.

Namun, dalam head to head kedua tim di Copa America, Argentina lebih kompetitif atas rivalnya dengan 15 kemenangan tango di Copa America dibandingkan dengan 10 kemenangan samba.

Kedua tim terakhir bertemu di semifinal 2019 turnamen ini, saat Selecao mengalahkan La Albiceleste dengan kemenangan 2-0 berkat gol dari Gabriel Jesus dan Roberto Firmino.

Ini juga bukan pertama kalinya kedua negara bertemu di partai final Copa America, Brasil mengalahkan Argentina di panggung besar sepakbola Amerika Latin ini dalam final berturut-turut pada 2004 dan 2007, pertama mereka menang adu penalti setelah bermain imbang 2-2. Dan mengalahkan rival mereka ini 3 - 0 untuk mempertahankan gelar 14 tahun lalu.

Dalam pertandingan yang mungkin merupakan pertandingan yang paling sulit untuk diprediksi, kemenangan bisa saja ditentukan melalui adu penalti, namun kedua tim tidak boleh lengah, sedikit kelengahan akan berakibat buruk bagi gawang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun