Saat ban pesawat baru saja keluar dari tempatnya, secara tiba-tiba muncul dua pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda, yang langsung memberondong dengan senapan mesin. Serangan tiba-tiba ini menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat sebelah kiri yang terkena berondongan peluru, sehingga pesawat oleng dan kemudian terjatuh setelah sebelumnya menghantam pohon dan jatuh di pematang sawah di desa Ngoto, Bantul di kota Yogyakarta.Â
Delapan orang penumpang pesawat gugur, mereka adalah Alexander Noel Costantine (pilot kebangsaan Australia), beserta istrinya Ny. A.N. Constantine, Roy Hazelhurst (co pilot), Bhida Ram (juru tehnik warga India), Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo, Zainal Arifin. Satu-satunya penumpang yang selamat dalam peristiwa tersebut adalah Abdulgani Handonotjokro. Pengorbanan tokoh-tokoh pejuang itu merupakan bukti dan bhakti pengabdian yang dapat diberikan TNI Angkatan Udara kepada bangsa dan negara.
Untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa gugurnya para tokoh dan perintis Angkatan Udara tersebut, sejak tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai Hari Berkabung AURI. Dan sejak tanggal 29 Juli 1962 diubah menjadi peringatan Hari Bakti TNI AU yang sejak saat itu seluruh warga TNI AU memperingatinya secara terpusat di Pangkalan Udara Adisutjipto, Sleman, Yogyakarta.
Demikian beberapa hari peringatan yang jatuh pada bulan juli ini, apakah kita akan ikut memperingati semuanya atau paling tidak kita bisa menjadikannya sebagai bahan renungan dan mengambil hikmah yang bijak dibalik peringatan hari-hari tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H