Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Peringatan yang Diperingati di Bulan Juli

30 Juni 2020   10:47 Diperbarui: 30 Juni 2020   11:05 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Sukita info (sukita.id)

Tak terasa bulan Juni sudah mencapai penghujung. Menyambut Juli ini, kita tentu pingin tahu peringatan-peringatan apa saja sih yang diperingati di bulan Juli ini?

Berikut ini beberapa tanggal di bulan Juli yang diperingati sebagai hari penting, di antaranya adalah:

1 Juli: Hari Bhayangkara

Kenapa sih tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari Bhayangkara? Dikutip dari wikipedia pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara dan tanggung jawab yang diemban hanyalah masalah administrasi, untuk masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. 

Gambar (Humas Polri)
Gambar (Humas Polri)
Pada tanggal 1 Juli 1946 pemerintah mengeluarkan penetapan yaitu: Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. yang menetapkan Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Atas dasar tersebutlah maka tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara yang hingga kini kita peringati setiap tahun.

1 Juli: Hari Buah

Hari buah adalah hari yang diperingati secara internasional, yaitu International Fruit Day atau Hari Buah Internasional. Hari Buah Internasional ini ditetapkan dan mulai diperingati pada tahun 2007 di Jerman. 

Tujuan diadakannya peringatan Hari Buah Internasional ini adalah sebagai salah satu upayauntuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konsumsi buah-buahan lokal. 

Peringatan International Fruit Day memiliki sebuah program yang bernama "Fruit of the Year", yaitu program yang memilih buah eksotis atau kekhasan lokal yang akan dipilih sebagai "Fruit of the Year".

5 Juli: Hari Bank Indonesia

Mengapa 5 Juli diperingati sebagai hari Bank Indonesia? Kita tentu menduga bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral telah berdiri sejak awal kemerdekaan, namun ternyata Bank Indonesia baru berdiri tahun 1953. 

Sebelum terbentuknya BI, lembaga perbankan yang memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan mata uang di wilayah Indonesia sebagai bank sentral pada masa awal kemerdekaan adalah Bank Negara Indonesia (BNI). 

Penetapan BNI sebagai central bank di Indonesia dilakukan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1946 yang dikeluarkan pada tanggal 5 Juli 1946. 

Dalam menjalankan fungsinya, BNI yang sekarang kita kenal dengan nama BNI 46, merupakan lembaga yang bertugas mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI) yang dikenal sebagai mata uang pertama milik Indonesia. Jadi tanggal dikeluarkannya Perppu No. 2 Tahun 1946, pada tanggal 5 Juli 1946 inilah yang ditetapkan sebagai tanggal peringatan Hari Bank Indonesia.

9 Juli: Hari peluncuran Satelit Palapa (Hari Satelit Palapa)

Satelit pertama Indonesia yang dikenal dengan nama satelit Palapa diluncurkan pada tanggal 8 Juli waktu amerika serikat atau 9 Juli 1976 waktu Indonesia. Peluncuran satelit ini memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan, apalagi saat itu hanya segelintir negara saja yang memiliki satelit.

Satelit Palapa ini diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, AS dengan wahana luncur roket Delta-2914. Dan dilepas diatas samudera Hindia pada orbit 83 BT, satelit dengan tipe HS-333 yang memiliki berat 574 kg.

12 Juli: Hari Koperasi Indonesia

Cikal bakal koperasi di Indonesia melalui perjalanan yang panjang, awalnya pada tahun 1896, Patih R.Aria Wiria Atmaja seorang Pamong Praja di Purwokerto mendirikan sebuah bank bagi para pegawai negeri, agar mereka tidak terbebani bunga yang tinggi jika meminjam uang. Usaha Patih R. Aria Wiria lalu diteruskan oleh asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode. 

Setelah berkunjung ke Jerman di waktu cuti, De Wolffvan Westerrode mengusulkan perubahan nama bank menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian serta mengajukan perubahan menjadi koperasi. Perjalanan koperasi terus dilanjutkan oleh peran dari Boedi Oetomo, Serikat Dagang Islam dan Partai Nasional Indonesia demi kesejahteraan masyarakat. 

Setelah kemerdekaan, gerakan koperasi mengadakan kongres koperasi untuk pertama kalinya, yang diadakan di Tasikmalaya pada 12 Juli 1947, dari kongres tersebut itu terbentuklah Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI). Tanggal kongres inilah yang kemudian diambil sebagai tanggal peringatan Hari Koperasi Nasional.

22 Juli: Hari Kejaksaan

Peranan kejaksaan sebagai satu-satunya lembaga penutut secara resmi difungsikan pertama kali oleh Undang-Undang  pemerintah zaman pendudukan jepang No. 1/1942 yang kemudian diganti oleh Osamu Sirei No. 3/1942, No. 2/1944 dan No. 49/1944, kejaksaan memiliki kekuasaan untuk menyidik kejahatan dan pelanggaran, menuntut perkara dan menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal. 

Setelah Indonesia merdeka fungsi seperti sebelumnya tetap dipertahankan. Pada tanggal 19 Agustus 1945 dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), diputuskan kedudukan kejaksaan dalam struktur negara Republik Indonesia berada dalam lingkungan DepartemenKehakiman. 

Kejaksaan kemudian berdiri menjadi lembaga mandiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.204/1960. Tanggal 22 Juli 1960. Untuk memperingati momen bersejarah tersebut, ditetapkanlah tanggal 22 Juli sebagai Hari Bhakti Adhyaksa atau Hari Kejaksaan.

23 Juli: Hari Anak Nasional

Posisi anak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sangat penting, sebagai aset nasional luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa di masa depan. Dengan demikian diharapkan kepedulian seluruh bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Salah satu caranya adalah dengan mendorong keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. 

Sejarah hari anak nasional berawal dari gagasan Presiden RI kedua, Soeharto.yang melihat bahwa anak-anak merupakan aset kemajuan bangsa, berdasarkan hal itu sejak tahun 1984 dengan Keputusan Presiden RI No 44 tahun 1984, ditetapkan setiap tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional (HAN).

23 Juli: hari ulang tahun KNPI

Organisasi KNPI lahir melalui Deklarasi Pemuda Indonesia dengan maksud menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. 

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), adalah organisasi kepemudaan yang awalnya merupakan gabungan dari kelompok Cipayung, binaan kader Golkar dan tentara yang dideklarasikan melalui deklarasi yang dipimpin oleh David Napitupulu pada tanggal 23 Juli 1973.

Organisasi ini meskipun dipandang sebagai bagian dari orde baru, namun dalam kiprahnya mereka terlibat dalam aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa dalam penentangan masuknya modal asing. Mereka juga turut serta dalam demonstrasi Malari. 

KNPI tetap bertahan hingga setelah jatuhnya Suharto pada tahun 1998. Pasca reformasi KNPI mau tidak mau harus melakukan  penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik nasional, untuk menjadi organisasi yang independen dan kembali memposisikan pemuda sebagai mitra kritis pemerintah.

29 Juli: hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Dikutip dari laman tni-au.mil.id. Ada dua peristiwa penting bagi TNI --AU yang terjadi pada tanggal 29 Juli 1947. Peristiwa pertama pada pagi hari pukul 05.00, tiga pesawat AURI terdiri dari pesawat Guntei dan dua pesawat terbang Churen take off secara berurutan di lapangan terbang Maguwo. 

Pesawat Guntei yang diterbangkan oleh Mulyono dan Dulrachman sebagai "air-gunner" terbang terlebih dahulu. Kemudian disusul pesawat Churen yang dikemudikan oleh Sutardjo Sigit yang dibantu Sutardjo sebagai "air-gunner". 

Selanjutnya Suharnoko Harbani dengan Kaput juga menggunakan pesawat Churen merupakan pesawat yang terakhir mengangkasa. Penerbangan pagi itu adalah penerbangan dalam rangka Operasi Udara yang dilancarkan Angkatan Udara Republik Indonesia terhadap kubu militer Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa. 

Dengan kekuatan yang seadanya baik dalam hal personil maupun materil, namun dengan semangat patriotisme yang dalam operasi udara itu tetap dilancarkan, meskipun dengan tujuan hanya untuk memberikan efek psikologis terhadap militer Belanda serta untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih ada. 

Sebagaimana yang diucapkan dalam briefing oleh Kepala Staf AU, Komodor Udara S. Suryadarma sebelum pelaksanaan operasi. "Operasi udara ini ditinjau dari sisi militer tidak akan membawa pengaruh yang menakjubkan, namun secara psikologis merupakan pukulan berat bagi pihak Belanda".

Pesawat yang digunakan dalam operasi ini adalah pesawat peninggalan Jepang yang sudah rusak. Yang diperbaiki oleh prajurit-prajurit angkatan udara satu hari penuh, yang tanpa melalui prosedur test flight langsung saja mereka gunakan. 

Kelayakan dan kelaikkan terbang pesawat sangat memprihatinkan, tanpa lampu penerangan, tanpa radio komunikasi hanya dilengkapi dengan lampu senter, para penerbangnya pun para penerbang muda pimpinan A. Adisutjipto. Namun dengan semangat cinta tanah air dan rela berkorban yang membuat mereka ikhlas dan berani melaksanakan tugas "bunuh diri"yang dipercayakan ke pundak mereka.

Di hari yang sama, pada sore hari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan juga bangsa Indonesia berduka. Pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan sumbangan Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia, ditembak jatuh oleh dua pesawat pemburu Belanda P-40 Kitty Hawk. Pesawat Dakota VT-CLA adalah pesawat "carteran" Republik Indonesia dari warga negara India yang bernama Bijoyanda Patnaik yang bersimpati pada perjuangan Bangsa Indonesia.

Pesawat Dakota VT-CLA yang dicarter ini terbang dari Singapura pada pukul 13.00 siang  dengan tujuan Pangkalan Udara Maguwo. Setelah kurang lebih tiga jam penerbangan, Pesawat yang diterbangkan oleh Alexander Noel Constantine bersiap-siap hendak mendarat di lapangan terbang Maguwo. 

Saat ban pesawat baru saja keluar dari tempatnya, secara tiba-tiba muncul dua pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda, yang langsung memberondong dengan senapan mesin. Serangan tiba-tiba ini menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat sebelah kiri yang terkena berondongan peluru, sehingga pesawat oleng dan kemudian terjatuh setelah sebelumnya menghantam pohon dan jatuh di pematang sawah di desa Ngoto, Bantul di kota Yogyakarta. 

Delapan orang penumpang pesawat gugur, mereka adalah Alexander Noel Costantine (pilot kebangsaan Australia), beserta istrinya Ny. A.N. Constantine, Roy Hazelhurst (co pilot), Bhida Ram (juru tehnik warga India), Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo, Zainal Arifin. Satu-satunya penumpang yang selamat dalam peristiwa tersebut adalah Abdulgani Handonotjokro. Pengorbanan tokoh-tokoh pejuang itu merupakan bukti dan bhakti pengabdian yang dapat diberikan TNI Angkatan Udara kepada bangsa dan negara.

Untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa gugurnya para tokoh dan perintis Angkatan Udara tersebut, sejak tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai Hari Berkabung AURI. Dan sejak tanggal 29 Juli 1962 diubah menjadi peringatan Hari Bakti TNI AU yang sejak saat itu seluruh warga TNI AU memperingatinya secara terpusat di Pangkalan Udara Adisutjipto, Sleman, Yogyakarta.

Demikian beberapa hari peringatan yang jatuh pada bulan juli ini, apakah kita akan ikut memperingati semuanya atau paling tidak kita bisa menjadikannya sebagai bahan renungan dan mengambil hikmah yang bijak dibalik peringatan hari-hari tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun