Mohon tunggu...
Christine Gloriani
Christine Gloriani Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pembaca yang belajar menulis

Pembaca yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ema Belajar Bersyukur

10 Desember 2018   06:18 Diperbarui: 10 Desember 2018   06:34 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi gini ceritanya."

Indung mendekat agar bisa mendengar dengan jelas masalahnya.

...

Pagi-pagi sekali Ema sudah sampai di pinggir hutan. Dia mencari Maya, sepupunya. Sebenarnya Ema lupa di mana rumah Maya.

Dia melihat ada burung merak yang sedang mengembangkan ekor. Ema kagum melihat keindahannya.

"Wah, bulu ekormu indah sekali," puji Ema.

"Ya, ampun kagetnya. Kamu hantu atau ayam? Hitam banget." Merak itu melompat mundur ketakutan.

"Aku ayam, masih hidup," jawab Ema sambil tersenyum ramah.

Merak itu mendekat lalu menyentuh sayap Ema. "Beneran hidup? Kok semua tubuhmu hitam?"

"Aku ayam cemani. Seluruh tubuhku memang hitam, termasuk daging dan darahku."

"O, gitu." Merak mengangguk-angguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun