Para kader di era 1980-an mungkin lebih mudah memberikan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayi dan dilanjutkan hingga minimal usia 2 tahun karena promosi produk susu formula untuk bayi tidak sesemarak sekarang.
Dan tentu saja dimudahkan dengan pekerjaan para ibu pada era itu yang selain mengurus rumah tangga sebagian besar membantu suami mengolah lahan pertanian atau menjadi buruh tani. Hal ini menjadi berbeda ketika berada di era industri seperti sekarang.
Menghadapi kasus stunting yang sedang berlangsung di era sekarang, para kader tentunya perlu meningkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang hal tersebut.
Meski tidak mudah, penyuluhan kepada para ibu bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan yang diteruskan dengan menyusui sampai minimal 2 tahun serta pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi adalah pencegahan kasus stunting yang paling efektif dilakukan.
Dengan pengetahuan yang cukup diharapkan tidak ada lagi penghakiman tentang status stunting hanya karena tinggi anak tidak sesuai kurva pertumbuhan, tanpa memerhatikan faktor genetika bawaan anak. Hal ini tentu perlu disosialisasikan atau dikampanyekan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin canggih.
Setiap era memang memiliki kemudahan dan tingkat kesulitannya sendiri-sendiri. Yang mudah dilakukan di era sebelumnya memang belum tentu mudah dilakukan di era berikutnya, demikian pula sebaliknya.
Eksistensi kader PKK di era sekarang pun dapat dengan mudah kita lihat dari media sosial. Banyak sekali kegiatan para kader yang semakin kreatif dalam menjalankan 10 program pokok PKK dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan zaman.
Di era sekarang, sesuai dengan perubahan namanya menjadi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, diharapkan segenap lapisan masyarakat memang dapat memaksimalkan daya atau kemampuan yang dimiliki zaman ini untuk dapat bertindak menghadapi persoalan dan tantangan yang ada pada masa kini, seperti kasus stunting.
Maka, ketahanan keluarga hendaknya semakin ditingkatkan. Karena dari sanalah keluarga sejahtera dapat terwujud, dan generasi baru yang unggul sesuai dengan kepribadian bangsa satu per satu dapat muncul ke permukaan, kuat secara mental tatkala menari dalam panggung kehidupan, untuk menyelesaikan satu per satu persoalan yang ada di setiap era dengan arif dan bijaksana tanpa memberikan penghakiman.
Bandungan, 22 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H