Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Eksistensi Kader PKK di Setiap Era

22 Oktober 2023   22:58 Diperbarui: 23 Oktober 2023   14:44 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu PKK (Sumber: ANTARA FOTO/SISWOWIDODO) 

PKK mengalami 3 perubahan nama, dimulai dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga hingga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

Diawali dengan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang dimasyarakatkan di Jawa Tengah, PKK pun kemudian berganti menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga pada tanggal 27 Desember 1972 dengan mulai diterapkannya secara serentak ke semua provinsi di seluruh Nusantara.

Setelah Reformasi 1998, PKK Pusat pun segera melakukan penyesuaian-penyesuaian dan disepakati dalam Rakernaslub PKK pada 31 Oktober-02 November 2000, yang selanjutnya dijabarkan dalam pedoman umum gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Dan perubahan nama PKK pun kembali terjadi dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga hingga sekarang.

Dari 3 perubahan nama yang mewakili masing-masing era, pada hakikatnya kebutuhan dasar manusia tetap terangkum dalam 10 Program Pokok PKK, yakni: Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan Sehat.

Mars PKK yang Menginspirasi Anak-anak Desa

Sebuah komposisi nada yang memiliki karakteristik kuat, ritme yang energik serta dapat menggugah semangat pun hadir mengiringi berdirinya PKK.

Kisah ini berasal dari para kader PKK di lereng Gunung Kawi (Jawa Timur), yang begitu antusias belajar menyanyikan sebuah lagu mars dengan lirik indah, yang mencerminkan identitas, semangat dan nilai-nilai dari entitas yang diwakilinya, yakni PKK.

Listrik belum menyala ketika itu. Tetapi, eksistensi Kader PKK sudah mulai tumbuh dan berkembang. Desa itu bernama Desa Ngadirejo, berada di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, yang pada tahun 1970-an kegiatan PKK telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Perlahan namun pasti pembangunan di berbagai bidang tampak begitu nyata, mulai dari pendidikan (memberantas buta huruf) dengan membuka Kejar Paket A, peningkatan kualitas kesehatan (Posyandu dan Dasawisma), peningkatan ekonomi dengan mendirikan koperasi simpan pinjam, meningkatkan sarana dan juga prasarana hingga listrik pun akhirnya masuk desa pada tahun 1987.

Lagu Mars PKK karya Bapak Soemanto memang bercerita banyak tentang 10 segi kehidupan keluarga yang menjadi program dari gerakan PKK. Di masa kini, mempelajari Mars PKK dapat dengan mudah diakses dari kanal YouTube. Tak hanya kaum perempuan, Mars PKK bapak-bapak juga telah banyak menghiasi kanal ini.

Menengok ke masa tahun 1980-an, tentu sangat berbeda cara yang dilakukan oleh para kader PKK dalam mempelajari Mars PKK, yakni dengan belajar membaca dan mempelajari not angka yang dipimpin oleh seorang dirigen di depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun