Mohon tunggu...
Christina Lomon Lyons
Christina Lomon Lyons Mohon Tunggu... Lainnya - Dayakdreams.com, mahasiswi Magister Administrasi Bisnis URINDO

Saya pernah menjadi reporter di Tabloid Wanita Indonesia mulai Januari 1991, dan menjadi Pemred tabloid WI pada 2012. Saat pandemi Covid 19, saya mulai kuliah lagi , walau usia sudah kepala lima, sebentar lagi masuk kategori lansia. Saya memiliki website Dayakdreams.com dan weddingdreams.id.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Investasi Hijau di Nusantara Jangan Kalah dengan Hutan Nasional Indiana

24 Juli 2022   21:59 Diperbarui: 24 Juli 2022   23:05 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendayung di miniatur perahu dengan latar belakang  lukisan sungai Kalimantan (Foto: Dokpri)

Puncaknya, penambangan emas semakin menoreh luka pada bumi Kalimantan. Juga penambangan mineral lainnya, yang tidak segera disertai program reboisasi atau penanaman kembali, sehingga menyisakan lubang-lubang bekas tambang yang menganga dalam. Jika hujan deras datang, maka  banjir menyerang.

Pengujung 2006, saat lagi "gabut" dari pekerjaan, aku membeli bibit karet untuk ditanam di lahan 1 hektar, warisan orang tua di desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan. Pengelolaannya kuserahkan pada sepupu yang tinggal tak jauh dari kebun. Di sebelah kebun karet, adik memilih bertanam kelapa sawit yang ia sebut sebagai buah emas.

Harga sawit dan karet yang tak menentu, membuat petani pun tak pasti nasibnya. Pilihan lain petani di pedalaman Kalbar adalah bertani pohon cokelat. Seperti Paman Pipil, adik Mamakku (almarhumah) yang berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana dari bertanam Coklat ini, selain usahanya menjadi juragan kulat/torehan karet. Ia berdagang lintas negara, bermodalkan buku merah Pas lintas Batas, sejenis paspor untuk penduduk perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia Timur.

Putra sulung paman Pipil, Welly Sarjana Pertanian, selain bertanam sawit juga menjadi juragan durian Sekayam yang dijual ke tokenya di Serian, Malaysia, dan juga dijemput tengkulak duren dari Pontianak.  Jika di kampung durian harga Rp 5000, di Pontianak harganya 15.000-50.000/buah. Begitu juga Emy Pipil, berdagang material bangunan di Pengadang, kecamatan Sekayam, kab. Sanggau. Keuletannya berbuah hasil, putrinya mendapat beasiswa kuliah di Spanyol, Eropa.

Paman Pipil, Welly dan Emy, mereka pelaku usaha lintas negara. Menjual hasil kebun di Serian, Sarawak, mereka kemudian berbelanja kebutuhan pokok dan material bangunan untuk didagangkan di kampung Kubing, Kec.Beduai, dan desa Pengadang, kecamatan Sekayam yang berbatasan langsung dengan Serian, Malaysia Timur.

Kini Entikong sudah megah dibangun Presiden Joko Widodo. Jalan sudah tembus ke kampung Suruh Tembawang, Kec. Entikong yang tadinya harus melintasi sungai Sekayam yang ganas selama 8 jam untuk sampai ke kota kecamatan Entikong. Apalagi untuk ke Sanggau, ibu kota kabupaten, harus  lanjut naik minibus sekitar 4 jam, baru sampai.

Melintas di hutan nasional di French Lick, Indiana Selatan (Foto: Christina LLyons)
Melintas di hutan nasional di French Lick, Indiana Selatan (Foto: Christina LLyons)

Antara Gua Tapak Raja dan Marengo di Indiana

Walau belum sempat menengok langsung, IKN Nusantara dikabarkan memiliki banyak tempat yang berpeluang menjadi objek investasi hijau itu. Contohnya gua bernama Tapak Raja, di desa Wonosari kecamatan Sepaku, kabupaten Penajam Paser Utara, kawasan inti pusat pemerintahan IKN Nusantara.

Di French Lick, Indiana, juga ada gua Marengo yang menjadi objek wisata andalan. Para wisatawan diajak tur jalan kaki selama 40-60 menit untuk mengenal gua yang mulai terbentuk sejak satu juta tahun lalu. Di sekitar gua Marengo ada tambang batu permata, yang menjadi suvenir. Saat musim panas, banyak wisatawan datang berkunjung menjelajah ke sini.

Begitu juga Cave Country Canoes yang menawarkan berbagai perjalanan kano dan kayak di Blue River. Turis diajak mendayung sambil menikmati pemandangan indah dan satwa liar. Ada juga wisata gua, hiking, berkemah, taman bermain, jalur sepeda, berperahu, memancing, berenang, olahraga bola voli, pondok dan restoran serta fasilitas pertemuan di taman Spring Mill State Park.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun