Aku membuktikan sendiri, ketika aku berjalan keliling kota di Tashkent, Samarkand, dan Bukhara sebagai salah satu kota-kota besar di Uzbekistan, bahwa aku nyaman sekali di sana dengan kesejukan pepohonan yang lebat dan daun-daun yang rimbun.
Pedestrian di Tashkent yang rimbun tertutup pepohonan, nyaman sekali untuk pejalan kaki walau suhu udara di musim panas sampai 46 derajat Celcius.
Bahkan, ketika aku berada di Tashkent ibu kota Uzbekistan itu, berkali-kali aku masuk ke taman-taman kota dan kerimbunan pepohonan di sana membuat sinar matahari sama sekali tidak bisa menelusupnya! Membuat teduh dan sejuk.
 Di salah satu taman kota yang besar, hijau dan sejuk, dengan pedestrian lebar untuk pejalan kaki dan pesepeda di Tashkent.
Gampang beristirahat dalam taman kota, hang banyak bench serta pepohonan yang rindang, sehingga sinar matahari pun susah menyelusup masuk.
Pemerintah juga selalu mengadakan pelatihan bagi pelbagai dari departemen terkait untuk memangkas pohon dan perdu di seluruh negeri untuk keindahan dan estetika perkotaan.
Lalu, bagaimana mengurangi dampak kendaraan bermotor terhadap udara perkotaan?
Ini sangat penting!
Ketika aku berada di Uzbekistan dan dari Samarkand menuju Bukhara, aku melihat antrean bahan bakar sepanjang jalan dan sangat padat! Berhenti total dan antreannya berkilo-kilo meter! Mereka mengantre bahan bakar gas!