Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Aksesibilitas "Hamid Olimjon Square" untuk Penghuni Berkebutuhan Khusus?

12 Agustus 2024   11:01 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lorong lobi pada apartemen ke-2, menuju lobi lift. Lebar hanya sekitar 80 cm, pas untuk kursi rodaku. (Dokumentasi pribadi) 

By Christie Damayanti

Cerita tentang bangunan tua peninggalan Soviet di ibukota Tashkent masih berlanjut, dan sepertinya tidak akan ada habis-habisnya aku mengeksplorasinya. Karena, untukku, sungguh sangat menarik minatku untuk terus menulis.

Di artikelku terakhir, aku mengupas tentang Hamid Olimjon Square, yang untukku ini adalah salah satu masterpiece atau mahakarya di ibukota Tashken. Konsep permukiman atau hunian berbentuk apartemen yang memperlihatkan konsep Brezhnev yang unik sekaligus cantik.

Berbentuk "lingkaran" dengan sisi kanan 8 buah apartemen dan sisi kiri juga ada 8 buah apartemen. Di tengah-tengahnya adalah jalan besar protokol yang ramai dan sebuah jembatan laying yang di bawahnya adalah jalan besar lainnya.

Sebuah konsep modern, yang dibangun di era Berzhnev, yang memang jalan protokol Tashkent itu dibangun di jaman modern ini. Tapi jelas bahwa konsep desain perkotaan Hamid Olimjon ini benar-benar mencerminkan "Soviet Modernisme".

Hamid Olimjon Square di Tashkent memang merupakan contoh penting arsitektur modern Soviet. Area ini memiliki 8 buah apartemen tua bergaya Soviet yang disusun dalam bentuk setengah lingkaran, di sisi kiri dan setengah lingkaran lagi di sisi kanan, dan dipisahkan oleh jalan raya besar yang dipenuhi pepohonan.

Sebagian orang memandang bangunan-bangunan ini sebagai mahakarya modernisme Soviet, sementara yang lain menganggapnya sebagai pemandangan yang ketinggalan zaman di tengah landscape ibukota Tashkent yang berkembang pesat. Itu yang aku katakan sebuah "kekejian" untuk ibukota Tashkent.

Apapun itu menurut pendapat mereka, aku tetap melihat konsep Hamid Olimjon Square adalah mahakarya Tashkent, yang bisa dibanggakan. Ibukota yang tetap mempertahankan heritage dan peninggalan-peninggalannya untuk sebuah "harta karun" dunia.

***

Secara keseluruhan, memang konsep Hamid Olimjon Square cukup baik sebagai landscape ibukota Tashkent. Tetapi secara detail memang harus banyak diperbaiki jika ingin hunian peninggalan Soviet ini dikatakan tempat yang nyaman dan rumah bagi warga Tashkent.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun