Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Pejalan Kaki, Ketenangan dan Kesehatan Warga Kota Harus Menjadi Prioritas", kata Presiden Uzbekistan

13 Mei 2024   14:46 Diperbarui: 13 Mei 2024   14:57 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Konsep pedestrian jaliur jalan ke luar kota yang mulai dibangun, walau masih banyak fasilitas2 yang harus dikerjakan ......

 

Sekali lagi,

Teraveling kemanapun, sejak kecil masih berada dalam lingkaran orangtuaku, dan sampai sekarang, traveling bukan hanya sekedar berjalan2 saja, tetapi lebih kepada pengamatan dan survey kecil2lan, seperti yang selalu bapakku ajarkan kepadaku dan adik2ku.

Dan sekarang, setelah semuanya bebas maksudku anak2 sidah lepas dari aku dengan kemandirian mereka, traveling bagiku ditambah lagi untuk survey dan research caraku untuk menghadirkan banyak buku2ku tentang perjalananku.

Bukan hanya bercerita tentang apa dan bagaimana aku denagn kursi roda ajaibku keliling dunia SENDIRIAN saja, tetapi bagaimana aku mencari, menggali dan menemukan konsep2 baru yang mungkin bisa kuterapkan di Indonesia, khususnya untuk Jakarta, dan khususnya lagi demi perjuanganku untuk disabilitas dan prioritas (lansia) Indonesia .....

Sehingga, bahkan aku berada di dalam bus tour, ketika teman2ku justru tertidur dalam bus, aku sibuk merekam di luar bisa lewat foto dan video dan sibuk bertanya2 kepada Zoyir, si pemandu tour kamu, juga "malaikat pelindungku".

Salah satunya tentang pedestrian2 sepanjang perjalanan jalan raya keluar kota antar kota selama di Uzbekistan .....

***

Secara umum selama aku berada di Uzbekistan saat itu di awal musim semi yang tetap terus hujan salju, pedestrian2 di area perjalanan di jalan2 utama keluar kota, aku melihat semuanya jauh lebih baik dibanding dengan Indonesia.

Uzbekistan merupakan salah satu negara muda yang baru Merdeka dari Uni Soviet sejak tanggal 31 Agustus 1991 lalu, sehingga jika mau dikatakan bahwa negeri ini "belum" berkembang tentang kepedulian mereka tentang banyak hal, termasuk tentang aksesibilitas dan fasilitas2 bagi disabilitas dan prioritas atau lansia nya.

Dari atas bus tour kami, aku membidik banyak foto2 tentang pedestrian yng sungguh terlihat nyaman dan rata, walau tentu saka masih terus berkembang. Permukaan pedestriannya sepanang jalan raya antar kota, sebagian besar di beton dengn lebar antara sekitar 1 meter sampai 1,5 meter.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pedestrian yang rapih dan bersih, tetapi belum ada fasilitas "guiding block" dan jalur2 untuk ramp nya .....

 

Jika yang masih belum di beton pun, keadaan pedestriannya cukup rata tanpa bocel2 dan rapi dan bersih. Tapi aku yakin, suatu saat pedestrian yang belum di beton, akan di beton dan saling bersambung dengan pedestrian2 yang sudah dibeton.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur pedestrian yang belum dibeton, tetapi sudah terlihat pembersihannya untuk mungkin nantinya akan di beton dan saling bersambung kemanapun, seperti di Jepang .....

 

Yang terlihat juga, mereka belum punya standard atau aturan tentang "guiding block" bagi disabilitas netra. Entahlah, aku harus banyak belajar tentang ini, nanti perjaklananku kemudian ke Uzbekistan yang kemudian, Juni 2024 besok.

Selain belum ada jalur "guiding block" pedestrian disana benar2 tidak ada jalur ramp. Padahal jalur ketinggian pedestrian dengan permukaan jalan utamanya antara 10 cm sampai 20 cm (yang terlihat). Sehingga, aku mengambil kesimpulan bahwa mereka membangun jalur pedestrian sepanjang jalan selama 1 minggu aku disana, bukan unyuk konsep aksesibilitas nya, tetapi untuk warga kota dan negara yang sehat, normal dan non-disbilitas .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur pedestrian yang sudah cukup baik, tingal disempurnakan dengan jalur ramp serta "guiding block" nya .....

 

Aku tidak tahu sebenarnya,

Tetapi kesimpulanku selama 1 minggu disana, itulah yang ada di dsalam pemikiranku. Tetapi, jika dibandingkan dengan pedestrian2 di perkotaannya, seperti di Tashkent dan di Samarkand, terlihat bagaimana mereka sidah berusaha untuk lebih peduli dan memperhatikan tentang aksesibilitas dan fasilitas2 untuk disabiiltas dan prioritas.

Apakah benar demikian, aku benar2 belum tahu .....

Tetapi ketika aku melihat ada jalur ramp untuk naik dan turun ke pedestrian ini, itupun hanya sekedar beton kasar yang dibuat adal2an saja.

***

Wait ... wait ... wait .....

Setelah aku sedikit googling ada pernyataan presidenUzbekistan tentang ini, bahwa "Lalu lintas pejalan kaki, ketenangan dan kesehatan orang-orang di jalan kita harus menjadi prioritas". 

Pada tanggal 4 Juni 2020, Presiden Shavkat Mirziyoyev membangun proyek jalan baru dan jembatan layang di distrik Yakkasaray di kota Tashkent. Di Tashkent sebagai ibukota Uzbekistan, beban infrastruktur disana sangat menginkat, tentu saja! Sehingga, pembangunan2 infrastruktur terus berlanjut, termasuk membangun pedestrian2 baru, di dalam kota bahkan di luar kota.

Semua memang masih dalam Pembangunan dan aku merasakan denyut nadi Uzbekistan untuk membangun jauh lebih baik lagi menuju kota inklusi dan ramah bagi semua orang yang datang kesana.

Presiden Shavkat Mirziyoyev sangat memberikan perhatian terhadap masalah ini. Masalah transportasi, tetrmasuk transportasi pedestrian. Pembangunan infrastruktur transportasi selalu dibahas pada pertemuan dan meeting2 negara.

Bahkan yang aku baca dari beberapa referensi, presiden ini selslu datang langsung kepad proyek2 yang sedang dilakukan di semua area Uzbekistan.

"Faktor terpenting yang mempengaruhi rencana sehari-hari masyarakat, suasana hati mereka, dan kesehatan adalah pengaturan transportasi yang tepat. Tujuan pembangunan jalan dan pengurangan kemacetan lalu lintas adalah untuk menciptakan fasilitas bagi penduduk dan pengunjung kota. Termasuk kebutuhan pejalan kakinya. Jika kita tidak melakukan hal ini sekarang, maka hal ini akan semakin sulit setiap tahunnya. Kami akan melakukannya hari ini, dan biayanya akan lebih sedikit di masa depan", kata Shavkat Mirziyoyev, saat itu.

2dff34a4-4e9a-acb4-176c-e2b5c3753ebe-6641c52cc57afb3fc0320e12.jpg
2dff34a4-4e9a-acb4-176c-e2b5c3753ebe-6641c52cc57afb3fc0320e12.jpg

Dokumentasi www.un.int

Konsep tersebut dikembangkan atas dasar analisis arus lalu lintas dalam kota melalui sistem informasi geografis. Tujuannya terutama untuk menjamin keselamatan, kenyamanan dan keekonomian sistem transportasi ibu kota.

 

Membaca2 tentang konsep terbaharukan transpotasi di Uzbekistan termasuk pedestriannya (pedestrian adalah termasuk alat traswportasi), memberikan angin segar bagiku, walau ini bukan negaraku sendiri, tetapi aku merasakan kelegaan besar ketika ada sebuah negeri muda anti-main-stream yang ingin sekali melebarkan sayapnya untuk terus membangun KEPEDULIAN nya bagi semua warga nya untuk kshidupan yang lebih baik, aman dan nyaman dalam sebuah negara inklusi yang ramah unruk semuanya tanpa diskriminasi .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun