Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Pejalan Kaki, Ketenangan dan Kesehatan Warga Kota Harus Menjadi Prioritas", kata Presiden Uzbekistan

13 Mei 2024   14:46 Diperbarui: 13 Mei 2024   14:57 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uzbekistan merupakan salah satu negara muda yang baru Merdeka dari Uni Soviet sejak tanggal 31 Agustus 1991 lalu, sehingga jika mau dikatakan bahwa negeri ini "belum" berkembang tentang kepedulian mereka tentang banyak hal, termasuk tentang aksesibilitas dan fasilitas2 bagi disabilitas dan prioritas atau lansia nya.

Dari atas bus tour kami, aku membidik banyak foto2 tentang pedestrian yng sungguh terlihat nyaman dan rata, walau tentu saka masih terus berkembang. Permukaan pedestriannya sepanang jalan raya antar kota, sebagian besar di beton dengn lebar antara sekitar 1 meter sampai 1,5 meter.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pedestrian yang rapih dan bersih, tetapi belum ada fasilitas "guiding block" dan jalur2 untuk ramp nya .....

 

Jika yang masih belum di beton pun, keadaan pedestriannya cukup rata tanpa bocel2 dan rapi dan bersih. Tapi aku yakin, suatu saat pedestrian yang belum di beton, akan di beton dan saling bersambung dengan pedestrian2 yang sudah dibeton.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur pedestrian yang belum dibeton, tetapi sudah terlihat pembersihannya untuk mungkin nantinya akan di beton dan saling bersambung kemanapun, seperti di Jepang .....

 

Yang terlihat juga, mereka belum punya standard atau aturan tentang "guiding block" bagi disabilitas netra. Entahlah, aku harus banyak belajar tentang ini, nanti perjaklananku kemudian ke Uzbekistan yang kemudian, Juni 2024 besok.

Selain belum ada jalur "guiding block" pedestrian disana benar2 tidak ada jalur ramp. Padahal jalur ketinggian pedestrian dengan permukaan jalan utamanya antara 10 cm sampai 20 cm (yang terlihat). Sehingga, aku mengambil kesimpulan bahwa mereka membangun jalur pedestrian sepanjang jalan selama 1 minggu aku disana, bukan unyuk konsep aksesibilitas nya, tetapi untuk warga kota dan negara yang sehat, normal dan non-disbilitas .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur pedestrian yang sudah cukup baik, tingal disempurnakan dengan jalur ramp serta "guiding block" nya .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun