Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Sengkang Riverside Park" Taman Penghubung antara Sengkang dan Punggol dan Seluruh Singapore

24 Januari 2024   13:56 Diperbarui: 24 Januari 2024   15:33 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun hampir tidak dapat dihindari bahwa titik awal dan akhir, akan beberapa meter lebih tinggi dari konektor taman. Sehingga, agak sulit untuk menggunakan kursi roda. Pemandangan dari penghubung taman seringkali menanjak hingga ke cluster apartemen2nya.

Aku sangat menikmati perjalananku antara Sengkang dan Punggol. Memang, aku tidak bisa berjalan berkeliling 2 kota baru ini, antara Sengkang dan Punggol, karena keterbatasan lahan yang maha luas sekian (aku tidak tahu, belum ketemu data ini).

Tetapi bisa dibayangkan denagn mungkin hamper 1000 tower apartemen dari Sengkang dan Punggol, sepertinya aku tidak akann mampu berkeliling, bahkan dengan kursi roda elektrikku .....

Sebagian besar penggunaan konektor taman bersifat rekreasi. Ada banyak pengendara sepeda, scooter yang memang diperuntukkan bagi warga berkebutuhan khusus, kursi roda elektrik seperti aku.

Ada juga cukup banyak pelari dan orang-orang yang tampak sebagai pejalan kaki yang cukup serius, atau setidaknya pejalan kaki dengan keluarga yang membawa Binatang peliharaan mereka seperti anjing dan kucing.

Sebagian besar penghubung taman di Sengkang dan Punggol (serta di tempat lain di Singapore) telah mempunyai garis kokoh untuk memisahkan pejalan kaki dari pengendara sepeda dari beberapa tempat ada dua jalur terpisah.

Hanya ada sedikit bangku di sepanjang penghubung taman, karena mereka memang terbiasa untuk berjalan kaki jauh dan lama.

Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar perjalanan akan berakhir dengan pendakian, penghubung taman jarang merupakan jalur logis menuju area perbelanjaan, stasiun transit, atau perumahan. Yang melakukan perjalanan dalam taman2 penghubung ini, seperti aku benar2 hanya sekedar berjalan2 atau memang menuju tempat yang lebih cepat menerobos taman.

Aku  tidak atau belum melihat banyak pengguna konektor taman yang sepertinya sedang dalam perjalanan ke tempat kerja atau membawa tas belanjaan karena dalam teman2 ini memang tidak ada tempat untuk beristirahat bahkan sama sekali (atau ada, tetapi aku belum menemumannya) tidak ada toilet.

Sangat mudah untuk melihat bagaimana penghubung taman ini meningkatkan taraf hidup warga Sengkang dan Punggolyang ingin sedikit berolahraga. Berharap semua lingkungan kota dunia (termasuk Jakarta) memilikinya.

Agak sulit untuk melihat bagaimana mereka berkontribusi besar dalam menjadikan Singapore sebagai masyarakat "car-lite". Ini bukan rahasia bagi para perencana dan pemerintah Singapore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun