Jadi, aku mencoba terus menerus dan gagal lagi gagal lagi, sampai rahangku agak kaku dan aku berhenti sejenak. Bermenit2 aku mulai lagi, gagal lagi. Berhenti lagi, sampai akhirnya, terbukalahtutup botol itu! Berhasil!!!
Tutup botol iotu terbuka, dan isinya agak muncrat karena aku bergerak dengan keras, jus tumpah sedikir, membasahi celana pendekku. Tidak apa2, yang penting sudah terbuka. Dan, cepat aku minum jus buah itu, sampai habis. Hanya beberapa detik saja, tetapi untuk membukanya lebih dari 20 menit, hahahahaha ......
Rahang dan gigiku agak sakit dan aku menggerak2kan rahangku sampai sakitnya berkurang.Dan, tutup botol itu penyok2 karena gigitanku yang semakin keras, geregetan untuk bisa membukanya.
Setelah itu,
Aku terus berpikir
"Gila, ya! Sama sekali tidak ada yang mau membantuku! Nysta banget, mereka sama sekali tidak ounya hati dan rasa!" Huhuhuhu ......
Berkali2 aku meminta bantuan dari mereka, dan berkali2 juga aku ditolak mentah2 bahkan sebelum aku minta bantuan! Dan, aku semakin terbiasa dengan tabiat mereka, selama 9 hari aku berada di lingkungn warga Penang. Aku semakin kebal dengan perlakuan mereka terhadapku atau terhadap disabled .....
Aku sih tidak peduli tentang tabiat mereka, tetapi aku menandai mereka bahwa orang2 seperti itu akan sangat bermasalah dengan cara mereka sebagai manusia untuk saling peduli, saling menghormati, saling membantu apalagi saling mengasihi .....
Memang, di Penang tidak semua orang seperti itu. Yang bekerja di hotel, tentu akan membantu karena bisnis mereka adalah hospitality, melayani. Driver taxi online, Sebagian mau membantu dan Sebagian lagi terang2an  tidak mau membantu.
So?
Jika demikisn, apakah aku jera dan tidak mau kesana lagi? Tentu saja, tidak! Jika masalah tentang "tidak mau membantu", aku tidak akan jera, karena aku adalah seorang yang mandiri sekali, walau memang tetapo membutuhkan bantuan, karena kerebatasanku. Apalagi, di Penang ada sahabatku, keluarga Leong Khong Ming. Dan, mereka justru adalah keluargaku disana .....