Dan ternyata,
Bel khusus berwarna bitu untuk disabilitas itu memang bersuara khusus. Suaranya seperti orang menjerit2 sampai 9x bersuara keras, mungkin dengan maksid baik. Bahwa disabilitas yang naik bus itu membutuhkan bantuan khusus, dan harus dibantu oleh si supir bus atau penumpang non-disabilitas! Hahahahaha ......
***
Ketiga kaliya aku diomelin supir bus, ada lagi ceritanya .....
Suatu saat aku mau ke Marina Bay, dan berhenti di halte terdekat dan aku sudah memencet bel berwarna bitu, lho! Tetapi si supir tidak berhenti. Padahal bel itu sdah menjerit2 tidak karuan, tetapi si supir etap tidak berehenti!
Astaga! Wah, aku mau dibawa kemana, nih! Alamat ak harus naik bus berganti arah atau aku harus berjalan kengan kursi rodaku berbalik arah! Tergantung jauh atau tidak!Tidak lama kemudian, bus berhenyi, agaj jauh kearah Marina Bay! Si supir turun kerah ku dan menolongku turun. Begitu aku turun, gentian ku mrngomeli si supir bus.
"Sir, tadi aku sudah memencet bel bitu dan suatanya keras, koq anda tidak dengar? Swkarang, saya harus berjalan jauh menuju Marina Bay!", itu omelanku.
Eh, malah si supir bus mengomel lebih keras daripadaku!
"Saya sudah tua! Wajar jika saya tidak mendengar! Kenapa anda tida bisa mengerti?"
Astagaaaaaaaaa, aku salah lagi??? Untung, malah aku Cuma tersenyum. Aku mengerti bahwa bapak itu sudah tua sebagai supir bus, tetapi ini bisa membahayakan semua orang, kan? Hahahahaha ......
Dan, yang keempat aku diomelin supir bus, ketika aku bersama sahabatku dari kawasan Clementi menuju kawasan China Town. Dan, karena sahabatku pun belum pernah ke Clementi, ternyata baik bus nya langsung dari terminal bukan di bus-stop.