Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peraturan Keras yang Membuat Singapore Menjadi Salah Satu "Negeri Inklusi" Dunia

3 Agustus 2022   09:32 Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:34 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa, "ramah disabilitas" itu, bukan hanya di 1 titik saja yang sering terjadi di Jakarta, tetapi semua aera yang berlanjut yang tidak terhalang untuk menghubungkan semua elemen dan ruang. Tidak boleh ada tangga, tidak boleh ada pintu2 kecil dan pintu putar, tidak boleh ada escalator dan sebagainya.

Di Indonesia, tahun 2000 dengan Presiden Abdurrahman Wahid, penyediaan akseibilitas mulai diperjuangkan salah satunya adalah GAUN Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional 2000, yang merupakan wujud kepedulian dan kepekaan pemerintah terhadap tuntutan perjuangan disabilitas, yang selama sebelumnya diperlakukan diskriminatif dan dipinggirkan.

Dengan wujud nyata AKAN MEMBANGUN sarana dan prasarana untuk disabilitas dan prioritas. Tetapi, sekarang GAUN tidak terdengar lagi, dan agenda2 membangun semuanya itu, hanya sekedar agenda pemerintah semata.

Sampai pada beberapa tahun belakangan ini, banyak komunitas menyerukan lagi tentang agenda2 ini, untuk terus bisa peduli dan membangun fasilitas2 tersebut, termasuk dari aku yang selalu menuliskan dan menggembsr gemborkan serta menulis dan membagikan ke semua media2 sosialku dan tag kepada pihak2 terkait lewat Twitter, untuk Indoneisa dan Jakarta pada khsusnya, mulai berubh!

Tulisan2ku selanjutnya untuk rencana menulis banyak buku bertema "Disabilitas di 4 Benua" ini, untuk membahas bagaimana negarq2 yang peduli memperlakukan disabilitas dan pioritas nya di masing Negara dan bagaimana aku akan membawa konsep2 terbaik dari masing2 negara dengan melakukan survey2 sendirian hanya bersama Tuhan ku dan kursi roda ajaibku yang diperlengkapi yang dimodifikasi dengan peralatan survey2.

Kana banyak tulisan2 yang membahas tentang ini, dan aku sudah memulai dengan Jakarta dan Bali sebagai "wakil" dari Indonesia.

Dan, aku mulai dengan Singapore, sebagai Negara yang terdekat dari Indonesia, tetapi mempunyai tata cara desain untuk disabilitas dan priortas yang luar biasa, serta sebuah "negeri inklusi:" yang peduli dan sangat memanjakan semya warganya dengan fasilitas2 lur biasa bagi seluruh warga Negara, termasuk disabilitas dan kaum prioritasnya......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun