By Christie Damayanti
Untuk sebuah kota, apalagi ini sebuah area (bukan hanya sebuah kota) internasional dan sudah asngat dikenal oleh dunia, area ini harus memoynyai banyak kriteria2 tertentu untuk menghasilkan standard2 internasional yang berkualitas.
Tentu saja, area ini akan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia karwna justru pada kenyataannya area ini lebih terkenal daripada Jakarta, sebagai ibukota Negara Indoneisa.
Siapa yang tidak tahu tentang Bali?
Bahkan, ketika duluu aku kuliah di Perth Australia Barat, ketika aku berbicara tentag Jakarta sebagai tempat tinggalku, mereka justru sanat mengenal Bali sebagai destinasi wisata pertma mereka! Hanya terbang sekitar 4 jam dari Perth, Bali merupakan tempat wisata utama mereka, tanpa mreka mau tahu tentang Indoneia.
Okelah, jika mereka lebih memilih Bali daripada Indoneia, dan sangat wajar ketka Bali benar2 merupakan tempat cantik nan ciamik bari wisatawan2 asing dunia. Dari Jepang, Korea dan Amerika pun merupakan destinasi utama mereka di negeri tropic. Termasuk juga dari Eropa.
Bicara tentang Bali di beberapa artikelku sebelumnya, dimana aku mengeksplore sedemikian tentang ketidak-puasanku tentang kepedulian Bali sebagai tempat wisata yang kurang peduli dengan prioritas dan disabilitas, tentu saja sebagai arsitek dan juga sebagai warga disabilitas, aku ingin sekali Bali menjadi area terkenal di dunia an kepeduliannya pun harus dikenal di dunia!
Bicara tentang KEPEDULIAN, memang sangat krusial. Karena kepedulian itu menyangkt banyak hal. Untukku sendiri sebagai disabilitas dan seorang arsitek, aku lebih menyoroti kepedulian Bali tentang disabilitas, berupa ruang2 nyaman dan inklusi bagi disabilitas.
Tidak harus special, tetapi setidaknya Bali harus mempuyai pedestrian yang lebar untuk pemakai kursi roda, dengan berbagai fadilitas nyaman untuk pengguna alat2 bantu lainnya, seperti pengguna walker atau tongkat.
Ketika Bali sudah berkembang sedemikian pesatnya, namun tidak mampu menambahkannya dengan fasilitas2 disabilitas dan prioritas, sudahlah. Memang susah untuk memperbaiki secara komprehensif, karena itu akan membongkar dan membangun kembali.
Selain membutuhkan aktu dan biasa yang lama dan besar, sepertinya kota2 tumbuh dimanapun di dunia, tidak akan mampu melakukannya, karena itu merobak total.