Jl. Bypass Ngurah Rai area Sanur, dengan pedestrian yang tidak layak bagi pengguna dan pejalan kaki. Apalagi untuk disabilitas pemakai kursi roda, walker bahkan tongkat. Dan, bagaimana dengan jalur pemandu bagi disabilitas netra?
                                                      Â
Dari Jl. Pantai Kuta, bisa dilihat pedestrian selebar 80 cm disepanjang jalan juga didepan Beachwalk Mall. Wisatawan lalu lalang menyeberang dari arah pantai ke mall, tanpa ada tanda2 yang memberi kesempatan untuk menyeberang.Â
Aku tidak tahu tentang kecelakaan karena menyeberang seenaknya saja, tetapi yang aku yakin bahwa ini sanat berbahaya. Waktu itu, aku melihat sendiri, bagaimana mereka menyebang tanpa melihat2. Sangat berbahaya, walau mobil2 yang ada disana, tidak berjalan cepat ....
***
Foto2 diatas ini, hanya sekedar contoh saja, bgaimana sahabatku yang tinggal di Bali memfoto beberapa bagian jalan di Denpasar. Jalan2 tersebut adalah jalan2 utama disana. Jadi, bagaimana dengan jalan2 lingkungannya?
Foto2 diatas, juga belum berbicara tentang jalur pemandu bagi disabilitas netra, yang berwarna kuning. Untuk pemakai ursi roda, untuk lansia peakai walker atau tongkat, utuk pengguna stroller bagi bayi, atau pengguna jalur pemandu yang berwarna kuning bagi disabilitas netra,
Dari beberapa contoh pembuktian ini, sama sekali Bali tidak bisa menjadi tempat untuk keluarga, dimana keluarga bisa saja terdapat anak2, lansia dan disabilitas!
Aku tidak asal bicara, tetapi ada banyak bukti dimana memang seperti itulah kenyataannya. Tidak ada sebuah pedestriajn yang sangat nyaman bagi pejalan kaki. Mungkin, bagi orang2 non-disabilitas, ok ok saja. Mereka bisa berjalan naik turun denagn loncatan2 kaki mereka, tetapi bagaimana yang tidak punya kaki?