Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bekas Anak Jendral, Punya Peternakan Ayam Petarung dan Driver Taxi Online

2 Mei 2022   14:24 Diperbarui: 2 Mei 2022   14:31 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, dia selalu menjawab,

"Mendingan ayaaaaaammmmmmm, daripda ceweeeeeeee muluuuuuuu" .......

Hahahahahahahahahahahahahaha ......

Dia bilang, bahwa dia sudah bertobat dari keblangsankkannya, dan dia bahagia dengan ayam2 petarungnya, isrinya dan anak2nya ......

***

Cerita datas jelas terkandung makna yang angat dalam. Ketika seseorang berada di atas, dengan ayah seorang jendral dan semuanya ada serta terpenuhi, seharusnya anak tersebut berkelakuan terbaik bagi kedua orangtuanya.

Si anak harus bisa berprestasi dan menyelesaikan sekolahnya, sehingga ketika ayahnya sudah turun jabatan serta pensiun, si anak sudah selesai kuliah dan bisa menghidupi keluarganya sendiri bahkan bisa membantu orangtuanya.

Keblasakkan Surya, justru digembar gemborkan, bukan diredam yang membuat kebandelannya seakan tiada henti. Kubayangkan, kasihan sekali kedua orangtuanya, pasti mereka selalu mengelus dada mereka.

Dan, walau sekarang Surya mengaku berbahagia dengan keberadaannya, aku masih tidak yakin, karena masih ada terdengar sedikit "keluhannya", sebagai driver taxol .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun