Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gangnyeongjeon Hall, Ruang Pribadi Raja dan Keluarganya dalam "Rumah Panggung" dari Batu

20 September 2021   18:57 Diperbarui: 21 September 2021   07:42 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan dari Gangnyeongjeon Hall, tempat tidur taja dan keluarganya, di Istana Gyeongbokgung. (www.livingnomads.com)

Gangnyeongjeon Hall terdiri dari empat belas kamar persegi panjang, masing2 tujuh kamar terletak di sisi kiri dan kanan bangunan dengan tata letak keluar seperti papan catur, dan koridor.

Raja menggunakan ruang tengah sementara para pelayan istana menempati ruang samping lainnya untuk melindungi, membantu, dan menerima perintah. Bangunan ini terletak di atas fondasi batu yang tinggi, dan dek batu atau beranda terletak di depan bangunan.

Ciri khas bangunan ini adalah tidak adanya bubungan atap berwarna putih yang disebut yongmaru  dalam bahasa Korea.

Ada banyak teori yang menjelaskan ketidakhadiran itu, salah satunya yang terkenal menyatakan bahwa karena raja dilambangkan sebagai naga selama Dinasti Joseon, yongmaru, yang mengandung huruf naga atau yong, tidak dapat beristirahat di atas raja ketika dia tertidur.

***

Desain arsitektural Isata Gyeongbokgung, sangat unik berdasarkan arsitektural Korea kuno.

Arsitektur Korea kuno dilambangkan dengan kombinasi seni kayu dan batu untuk menciptakan struktur multi-ruangan yang elegan dan luas.

Ditandai dengan atap genteng tanah liat, penutup di dalam dinding pelindung, halaman interior dan taman, dan keseluruhan ditempatkan di atas platform yang ditinggikan, biasanya dari bumi yang dikemas.

Topografi langsung bangunan juga penting karena para arsitek berusaha untuk memadukan desain mereka secara harmonis ke dalam lingkungan alam dan memanfaatkan pemandangan yang indah.

Karya arsitek Korea juga terlihat di dinding benteng dan makam di seluruh semenanjung mulai dari dolmen Zaman Perunggu hingga kandang berkubah besar raja2 Korea kuno.

Arsitektur Korea kuno, paling baik dijelaskan dalam kaitannya dengan tiga periode sejarah Korea yang paling berbeda dalam kerangka waktu kita: periode Tiga Kerajaan dari abad ke-4 hingga ke-7 ketika Silla , Dinasti Goguryeo (Koguryo), dan Baekje (Paekche) memerintah semenanjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun