Istana Gyeongbokgung ini, terletak di jantung ibu kota Korea. Dan, terus diperluas sebelum menjadi abu selama invasi Jepang tahun 1592. Sekarang, memang tidak sbesar sebelum dihancurkan, tetapi cukup besar untuk kami mengelilingi istana ini.
Karena statusnya sebagai simbol kedaulatan nasional, Gyeongbokgung rusak parah selama pendudukan Jepang pada awal abad ke-20. Jepang meratakan apa yang masih tersisa dan membangun markas kolonial mereka, Gedung Jenderal Pemerintah Jepang.
Hanya segelintir bangunan ikonik yang bertahan, termasuk Aula Tahta dan Paviliun Gyeonghoeru.
Upaya pemugaran telah berlangsung sejak tahun 1990. Gedung Pemerintahan Umum telah dipindahkan pada tahun 1996 dan Gerbang Heungnyemun  dan Gerbang Gwanghwamun dibangun kembali di lokasi dan bentuk aslinya.
Ketika aku berada di dalam istana ii, aku benar2 merasakan sensasi yang luar biasa seakan berada di dunia antah berantah. Suasana asing dan mistik, ketika aku memisahkan diriku dari ketiga sahabat2ku untuk mengamati dan menikmati suasana yang membuat bulu kudukku meremang .....
Gerbang2 ke setiap tempat pribadi di istana ini, memberikan sensasi untuuk, bahwa kita semua membutuhkan privasi. Apalagi, ini adalah keluarga kerajaan dari Dinasty Joseon, yang menundukkan 3 kerajaan besar Korea dan membangun Istana Gyeongbokgung ini.
Pintu gerbang menuju masuk ke Istana Gyeongbokgung, dan dikitari dengan bwntang tinggi, melingkupi istana ini. Jika kita menonron film2 Korea kuno, seperti itulah yang aku rasakan ketika seharian kami brada disana.Â