Dan apa implikasinya bagi pendidikan dan praktek arsitektur?Â
Bagaimana arsitek membayangkan pengguna dan klien mereka, baik dalam proyek tertentu (misalnya membuat "rumah ramah disabilitas" dan lebih umum?
                       Desain universal untuk toilet dan semua orang bisa memakainya, termasuk untuk disabilitas
Â
Banyak praktisi kontemporer ini telah menantang aspek yang lebih mekanis dari arsitektur Modernisme, terutama konsep sederhana dan fungsional dari pengguna umum.
Tetapi ketika tubuh menjadi pemikiran ulang dalam arsitektur (disabilitas), kita perlu secara eksplisit menanyakan jenis tubuh apa yang sedang dibayangkan, dan dengan cara apa.
Untuk dicatat bahwa proyek arsitek tertentu mungkin  tidak dapat diakses oleh penyandang cacat, karena memag sebagian besar dari arsitek memandang subyek manusia memang berbda2 serta tidak semuanya bisa berada dalam 1 wadah yang sama.
Banyak desain arsitektur cenderung menawarkan alternatif2 desain kontemporer, dari "menghadapi yang biasa" dengan hal2 yang tidak biasa, yang pastinya membutuhkan keberanian untuk merancangnya.
Jadi, bagaimana arsitek bisa lebih baik "menghadapi yang biasa" dalam praktik desain mereka?Â