Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konsep Rancang Bangun "Rumah Ramah Disabilitas" yang "Out of The Box"

21 Agustus 2021   13:54 Diperbarui: 21 Agustus 2021   14:10 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan apa implikasinya bagi pendidikan dan praktek arsitektur? 

Bagaimana arsitek membayangkan pengguna dan klien mereka, baik dalam proyek tertentu (misalnya membuat "rumah ramah disabilitas" dan lebih umum?

pintereste-6120a2400101903e0940c352.jpg
pintereste-6120a2400101903e0940c352.jpg

prefabric-6120a253010190402f6ee212.jpg
prefabric-6120a253010190402f6ee212.jpg
                                                                                                www.pinterest.com dan www.prefabric.com

                                              Desain universal untuk toilet dan semua orang bisa memakainya, termasuk untuk disabilitas

 

Banyak praktisi kontemporer ini telah menantang aspek yang lebih mekanis dari arsitektur Modernisme, terutama konsep sederhana dan fungsional dari pengguna umum.

Tetapi ketika tubuh menjadi pemikiran ulang dalam arsitektur (disabilitas), kita perlu secara eksplisit menanyakan jenis tubuh apa yang sedang dibayangkan, dan dengan cara apa.

Untuk dicatat bahwa proyek arsitek tertentu mungkin  tidak dapat diakses oleh penyandang cacat, karena memag sebagian besar dari arsitek memandang subyek manusia memang berbda2 serta tidak semuanya bisa berada dalam 1 wadah yang sama.

Banyak desain arsitektur cenderung menawarkan alternatif2 desain kontemporer, dari "menghadapi yang biasa" dengan hal2 yang tidak biasa, yang pastinya membutuhkan keberanian untuk merancangnya.

Jadi, bagaimana arsitek bisa lebih baik "menghadapi yang biasa" dalam praktik desain mereka? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun