"Rumah ramah disabilitas" dengan banyak ramp2 jika ada perbedaan tinggi ruang.
Â
Menjadi penyandang disabilitas dan seorang desainer memungkinkan si klien mendeteksi masalah dalam desain dengan cara intuitif berbasis tubuh dan memikirkan solusi pada saat yang bersamaan.
Analisis terhadap rumah si klien ini, juga meningkatkan kesadaran akan peran arsitektur dalam kehidupan penyandang disabilitas sejauh dapat mendukung atau bahkan mengganggu kemampuan manusia.
                          Karya2 arsitek "put of the box" yang luar biasa,untuk sebuah "rumah ramah disabilitas"
Â
Didasarkan pada kepatuhan, aksesibilitas jarang dilihat sebagai titik awal kreatif untuk desain. Banyak orang berpendapat bahwa, memikirkan kembali kemampuan dan desain arsitektur menawarkan "sesuatu" yang ampuh untuk merancang secara berbeda.
Cara aksesibilitas dan desain inklusif dimasukkan ke dalam pendidikan dan praktek sering kali dialami sebagai desainer atau arsitek yang membosankan, kering, dan tekanan peraturan lainnya yang membatasi.
Itulah sebabnya, belum banyak arsitek2 yang mau melakukan ini, mendesain "rumah ramah disabilitas", karena mereka sangat terbatas dan kurang bisa bereksplorasi dengan desain2nya!
Apa yang terjadi jika, keinginannya melihat disabilitas sebagai masalah yang diharapkan dapat diselesaikan oleh arsitektur, kita mengajukan pertanyaan mendasar tentang seberapa beragam tubuh manusia sebenarnya menempati ruang yang dibangun.Â